Mohon tunggu...
Izatul Laela
Izatul Laela Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Hobi menulis, membaca, konten yang menarik tentang kisah yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar dari China dalam Memutuskan Rantai Kemiskinan Melalui Pendidikan

18 Mei 2023   22:20 Diperbarui: 19 Mei 2023   00:45 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: itccentre.com

Dalam beberapa tahun terakhir, China berhasil mengubah kondisi dari kategori negara berkembang menjadi negara maju. Negara ini telah berhasil menghapus angka kemiskinan yang secara absolut melanda selama ribuan tahun. 

Semua keberhasilan itu tidak terlepas dari peran para pemimpin di negeri tirai bambu dalam melakukan reformasi di berbagai aspek terutama bidang pendidikan. Pendidikan memainkan peran kunci, sebab pendidikan adalah cara penting untuk memastikan bahwa kemiskinan tidak lagi diteruskan ke generasi berikutnya.

Sejak berdirinya Republik Rakyat China pada tahun 1949 pendidikan tinggi di China sebagian besar mengadopsi  model pendidikan di Barat. Selain itu, China juga melakukan studi komparatif terhadap kurikulum dari banyak negara diantaranya adalah Amerika, Kanada, Australia, Inggris, Korea Selatan, Thailand, Rusia, Swedia, Finlandia, Selandia Baru, Jepang, India, Brasil dan Mesir.

Sistem pendidikan di China meliputi pendidikan dasar yang terdiri dari 3 tahun PAUD dan 6 tahun pendidikan dasar. Adapun mata pelajaran utamanya adalah Bahasa dan Sastra China, Matematika, Ilmu Pasti, Bahasa Asing, Pendidikan Moral, Musik, Olahraga dan Jasmani.

Jenjang berikutnya yaitu teknik dan kejuruan setara dengan SMP dan SMA/SMK di Indonesia (3 tahun setara SMP) dan 3 tahu setara SMA/SMK. Pendidikan tinggi setingkat akademi 2-3 tahun, pendidikan tinggi kejuruan teknik 4 tahun, pendidikan gelar sarjana 4 tahun, pendidikan gelar magister 2-3 tahun dan pendidikan doktor selama 3 tahun. 

Pola sistem manajemen pendidikan di China adalah tersentralisasi mulai dari level pusat, provinsi, kota madya termasuk daerah-daerah otonomi setingkat mita madya.

Dalam lima tahun terakhir, pemerintah China telah mensubsidi pendidikan kepada 390 juta siswa dan mensubsidi 40 juta siswa pedesaan melalui Program Perbaikan Gizi yang lebih baik. Termasuk di dalamnya membantu anak-anak difabel mengenyam pendidikan.

Program pemberian nutrisi yang lebih baik untuk siswa pedesaan dalam upaya mempromosikan makanan bergizi gratis di seluruh negeri di bawah naungan pemerintah pusat.

Penyediaan makanan bergizi untuk siswa sekolah dasar dan menengah di pedesaan telah memberikan manfaat bagi hampir 4 juta siswa. Ini artinya masalah malnutrisi anak-anak di daerah pedesaan telah terselesaikan.

Pemerintah juga membangun asrama-asrama sekolah untuk memastikan anak-anak yang tinggal di daerah pegunungan tidak perlu lagi kesulitan mendapatkan akses pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun