Dalam beberapa tahun terakhir, China berhasil mengubah kondisi dari kategori negara berkembang menjadi negara maju. Negara ini telah berhasil menghapus angka kemiskinan yang secara absolut melanda selama ribuan tahun.Â
Semua keberhasilan itu tidak terlepas dari peran para pemimpin di negeri tirai bambu dalam melakukan reformasi di berbagai aspek terutama bidang pendidikan. Pendidikan memainkan peran kunci, sebab pendidikan adalah cara penting untuk memastikan bahwa kemiskinan tidak lagi diteruskan ke generasi berikutnya.
Sejak berdirinya Republik Rakyat China pada tahun 1949 pendidikan tinggi di China sebagian besar mengadopsi  model pendidikan di Barat. Selain itu, China juga melakukan studi komparatif terhadap kurikulum dari banyak negara diantaranya adalah Amerika, Kanada, Australia, Inggris, Korea Selatan, Thailand, Rusia, Swedia, Finlandia, Selandia Baru, Jepang, India, Brasil dan Mesir.
Sistem pendidikan di China meliputi pendidikan dasar yang terdiri dari 3 tahun PAUD dan 6 tahun pendidikan dasar. Adapun mata pelajaran utamanya adalah Bahasa dan Sastra China, Matematika, Ilmu Pasti, Bahasa Asing, Pendidikan Moral, Musik, Olahraga dan Jasmani.
Jenjang berikutnya yaitu teknik dan kejuruan setara dengan SMP dan SMA/SMK di Indonesia (3 tahun setara SMP) dan 3 tahu setara SMA/SMK. Pendidikan tinggi setingkat akademi 2-3 tahun, pendidikan tinggi kejuruan teknik 4 tahun, pendidikan gelar sarjana 4 tahun, pendidikan gelar magister 2-3 tahun dan pendidikan doktor selama 3 tahun.Â
Pola sistem manajemen pendidikan di China adalah tersentralisasi mulai dari level pusat, provinsi, kota madya termasuk daerah-daerah otonomi setingkat mita madya.
Dalam lima tahun terakhir, pemerintah China telah mensubsidi pendidikan kepada 390 juta siswa dan mensubsidi 40 juta siswa pedesaan melalui Program Perbaikan Gizi yang lebih baik. Termasuk di dalamnya membantu anak-anak difabel mengenyam pendidikan.
Program pemberian nutrisi yang lebih baik untuk siswa pedesaan dalam upaya mempromosikan makanan bergizi gratis di seluruh negeri di bawah naungan pemerintah pusat.
Penyediaan makanan bergizi untuk siswa sekolah dasar dan menengah di pedesaan telah memberikan manfaat bagi hampir 4 juta siswa. Ini artinya masalah malnutrisi anak-anak di daerah pedesaan telah terselesaikan.
Pemerintah juga membangun asrama-asrama sekolah untuk memastikan anak-anak yang tinggal di daerah pegunungan tidak perlu lagi kesulitan mendapatkan akses pendidikan.Â