Mohon tunggu...
Nizar
Nizar Mohon Tunggu... Mahasiswa - paradigma kopi miring

Suaranya mulai redup dan kebenaran mulai disembunyikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Pendidikan yang Berkarakter dan Unggul

7 Juni 2024   17:40 Diperbarui: 7 Juni 2024   17:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan secara umum memiliki arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan potensi diri dari setiap individu supaya dapat melihat dan mencerna kondisi sosial, maka manusia yang terdidik sangat penting dalam mengarungi pergulatan yang sering terjadi dilingkungan Masyarakat, mau bagaimanapun lingkungan Masyarakat dan lingkungan keluarga menjadi tempat Pendidikan pertama yang senantiasa mendidik kita sesuai dengan situasi dalam lingkungan sekitar karena hal ini memberikan gambaran tentang bagaimana kita hidup bermasyarakat

Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan merupakan tuntunan hidup seseorang. Dimana tuntunan inilah yang harus diajarkan sejak seseorang masih anak-anak. Pendidikanlah yang sebenarnya menuntun menemukan kekuatan kodrat masing diri seseorang itu sendiri. Dari apa yang ditemukan dalam diri dan diarahkan oleh pendidikan atau ilmu itulah yang akan menuntun seseorang menemukan kebahagiaan hidup setinggi-tingginya dan menuntut seseorang mencapai keselamatan

sebagai insan yang dinamis selalu memiliki kewajiban untuk berkontribusi atas kemajuan bangsanya dan membrikan solusi atas problem yang terjadi ditatanan Masyarakat sekitar, oleh karenanya Pendidikan merupakan hal  terpenting dalam kehidupan ini, karena setiap manusia berhak untuk mendapatkan Pendidikan yang layak, dalam rangka keberlangsungan hidup

Dengan situasi seperti ini, dibutuhkan komitmen yang kuat untuk membangun pendidikan yang berintegritas serta berkarakter. Hal utama, ekosistem dan tata kelola harus mampu memberikan dukungan yang memadai untuk menginternalisasikan nilai-nilai integritas dalam pembelajaran. Pendidik dan pimpinan satuan pendidikan yang mampu memberi teladan kepada anak didik, mempunyai tanggung jawab untuk membantu anak didik mengembangkan potensinya secara optimal.

System Pendidikan sangat berpengaruh atas perkembangan peserta didik oleh karenanya system yang baik menjadi pendukung yang sangat penting bagi sekolah dan perguruan tinggi untuk membangun pendidikan yang berintegritas.

Apakah para guru dan dosen yang menjadi garda terdepan pendidikan telah ditata dan dikelola dengan baik oleh pemerintah? kolaborasi dari pemerintah saya rasa sangat dibutuhkan agar agenda yang terjadi di dalam pendidika tidak keluar dari goridor Pendidikan karena guru yang baik akan lebih mendukung guru untuk meningkatkan kemampuan dalam mengajar maka sangat di perlukan tata Kelola dan regulasi yang mengatur dalam rangka menciptakan Pendidikan yang berintegritas, berkarakter, berkemajuan

Namun untuk menjadika Pendidikan di Indonesia sebagai laboratorium Pendidikan yang berintegritas sepertinya perlu kerja keras, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, Masyarakat, pengajar dan peserta didik karena kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. dibuktikan antara lain dengan data Unesco (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per-kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).

Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di peringkat paling terbukti posisinya masih berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000) menyebutkan bahwa Indonesia memiliki daya saing yang rendah yang hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survei kualitas pendidikan di Indonesia dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.

faktor rendahnya kualitas pendidikan yang ada di Indonesia adalah karena lemahnya para pendidik dalam menggali potensi murid. Para pendidik sering kali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat, dan bakat yang dimiliki oleh masing-masing siswanya. Apabila cara yang sedemikian terus diterapkan maka akan berdampak terhadap pengembangan peserta didik yang semakin terbelakang.

Dan Salah satu penyebab lainnya rendahnya kualitas pendidikan di indonesia adalah kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswanya serta kurikulum yang sentralistik sehingga membuat potret pendidikan semakin suram.Kurikulum yang hanya didasarkan pada pengetahuan pemerintah saja tanpa memperhatikan kebutuhan pada masyarakat. Dan lebih parahnya lagi pendidikan tidak mampu melahirkan lulusan yang kreatif dan handal

Setelah diamati nampaknya Pendidikan di Indonesia lagi berada dalam masalah yang cukup serius, Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP). Sementara, dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).dan untuk perguruan tinggi di tunjukkan oleh Data Goodstate dari 3.107 perguruan tinggi hanya sepuluh kampus yang masuk dalam peringkat dunia QS World University Ranking 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun