Sejak keputusan besar saya ambil tadi pagi untuk mencalonkan diri menjadi Koordinator P-STC, bolak-balik saya baca postingan saya terakhir itu. Kenapa? Bukan, bukan tidak yakin. Keyakinan 100% sudah saya ucapkan dengan ucapan Basmallah sejak subuh kemarin. Entahlah ini layak disebut perasaan apa.
Sebuah komentar ditulis Bang Firman Seponada. "Surprised! Mantap Zal, saya dukung pencalonanmu. Jangan minder sama yang senior-senior. Maju terus Zal!"
Minder? Oh ya...mungkin ini yang disebut minder. Jujur harus saya katakan memang saya minder. Sebagai seorang yang tidak dikenal, tiba-tiba dengan so beraninya mencalonkan diri menjadi leader. Berkompetisi dengan kawan-kawan senior di kompasiana yang sudah barang tentu tidak diragukan lagi kompetensinya. Saya kembali mengukur diri, seperti yang saya lakukan malam sebelumnya.
Calon-calon yang lain itu hebat. Saya? Saya hanya seorang muda yang berbekal tekad, niat yang bulat. Kepercayaan tentang idealisme yang saya dapat selama menjadi mahasiswa akan saya pertahankan dan menjadi modal juang. Pemikiran bahwa mimpi STC tidak boleh jadi sampah begitu dominan hari ini dalam otak saya.
Buat saya, ini salah satu keputusan besar dalam hidup saya. Maju terus! Meledak-ledaknya semangat muda harus jadi amunisi ampuh.
"Tidak Boleh Minder. Kalau Mau Minder, Cukup Gara-Gara Perempuan Saja."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H