[caption id="attachment_220760" align="alignleft" width="300" caption="Bendera Siap Dikibarkan (koleksi pribadi)"][/caption] Entahlah, saya selalu suka dengan Agustus. Agustus untuk saya terasa sangat istimewa. Banyak kenangan dan cerita yang tidak bisa begitu saja saya lupakan tentang Agustus. Cerita yang paling istimewa di bulan Agustus itu salah satunya adalah tentang Paskibraka. Cerita berawal dari terpilihnya saya sebagai salah satu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka tingkat Kabupaten Ciamis 7 tahun yang lalu. Hal yang menarik adalah ketika saya bahkan pada awalnya tidak tahu menahu apa itu Paskibra, lebih-lebih Paskibraka. Saya masuk Ekskul Paskibra di SMA waktu itu lebih karena bingung, itu saja. Akhirnya isenglah saya masuk Paskibra. Tidak heran ketika ditanya apa motivasi masuk Paskibra waktu itu saya jawab sekenanya saja, sementara rekan-rekan yang lain sudah jauh berpikir pada keinginannya menjadi seorang Paskibraka. Tahapan seleksi yang saya lalui memang tidak mudah. Selain harus menguasai dasar-dasar keterampilan baris-berbaris, saya pun dituntut untuk menguasai keterampilan lain seperti dalam kesenian dan lain hal. Saya masih ingat waktu itu saya mempertunjukan seni tari yang saya dapat waktu SMP. Selain itu, seleksi juga meliputi pengetahuan umum, sejarah kedaerahan dan kemampuan seorang calon untuk dapat cepat tanggap dalam berpikir. Khusus cepat tanggap dalam berpikir ini sangat dibutuhkan ketika seorang calon diberikan arahan mengenai langkah-langkah formasi barisan saat pengibaran. Sekarang, tidak terasa 7 tahun sudah berlalu. Posisi saya pun sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan Purna Paskibraka Indonesia atau PPI. Sejak setahun yang lalu ketika pelaksanaan musyawarah daerah, saya dipercaya oleh rekan-rekan PPI yang lain untuk menjabat sebagai Wakil Ketua PPI Kabupaten Ciamis periode 2009-2013. Tidak heran bisa kemudian Agustus tiba seperti saat ini, rutinitas kegiatan saya terfokus pada persiapan hajat besar PPI setiap tahunnya yaitu Pengibaran 17 Agustus sebagai peringatan hari kemerdekaan RI. Ada Yang Berbeda Dengan Pengibaran 17 Agustus 4 Tahun Ke Depan Pengibaran tahun ini dan 4 tahun ke depan dibutuhkan persiapan ekstra. Adanya persamaan waktu antara pengibaran dengan bulan suci Ramadhan membuat kami khususnya di kepengurusan Kabupaten Ciamis berusaha memutar otak terkait kondisi tersebut. Perubahan konsep dan kurikulum pendidikan desa bahagia saat asrama pemusatan dan pelatihan adalah hal yang paling menyita waktu. Bagaimana kemudian porsi latihan siang harus dikondisikan dan disesuaikan. Namun demikian, secara keseluruhan hal tersebut bukanlah halangan bagi kami. Saya pun yakin hal ini juga bukan halangan besar untuk rekan-rekan pengurus PPI lain baik itu nasional, provinsi maupun daerah. Besok hari, Asrama Desa Bahagia Pemusatan dan pelatihan Calon Paskibraka Kabupaten Ciamis siap dimulai. Pemusatan dan pelatihan akan dilakukan mulai tanggal 10 sampai dengan tanggal 18 Agustus dengan puncak acara tentu saja Pengibaran Bendera saat 17 Agustus 2010. Saya berharap, puncak acara pengibaran bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tidak saja untuk Kabupaten Ciamis, namun juga untuk nasional, provinsi dan wilayah lain yang juga melaksanakan hajat yang sama. Selalu ada kebanggaan yang memuncak saat melihat Bendera Pusaka Sang Merah Putih sampai di ujung tiang pagi hari dan kembali turun melipat saat senja. Tidak jarang air mata kebahagiaan, tawa riang dan senyum bahagia meliputi keberhasilan dan suksesnya acara puncak pengibaran 17 Agustus. Mari Kembali Merenung Tentang Arti Kemerdekaan Bangsa Kita "Apa benar kita sudah merdeka?" Begitu pertayaan sinis seorang teman saat saya masih kuliah dulu. "Merdeka dari apa? Belanda? Jepang? Apa Artinya itu jika kemudian kita dijajah bangsa sendiri?" begitu lanjutnya. Saya hanya terdiam. tidak bisa berkomentar banyak. Perkataan teman saya tersebut di atas sepertinya memang bukan saja menjadi kegelisahan dirinya, namun juga mungkin menjadi pertanyaan besar untuk banyak orang di negara tercinta ini. Bagaimana kemudian kemerdekaan bangsa kita ini tidak begitu banyak dirasakan oleh rakyat-rakyat kecil. Korupsi merajela, yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Negara sampai saat ini masih terkesan tutup mata dan telinga akan tingginya angka kemiskinan, angka pengangguran, usia harapan hidup. Negara belum mampu untuk memaksimalkan potensi baik itu manusia bahkan sumberdaya alam yang melimpah ruah yang dimiliki. Siapa yang salah? Negara atau mereka yang mengelelola negara? Entahlah. Silahkan menjawab dalam hati masing-masing. Mau dibawa kemana bangsa kita ini? Banyak masalah pelik yang tidak juga dapat diselesaikan. Mungkin memang benar perkataan teman saya yang lain, Indonesia ini hanya sedang bingung dengan kekayaan yang dimilikinya. Terakhir, semoga kita semua bisa kembali merenung. Tahun ini Indonesia berumur 65 Tahun sejak kemerdekaan diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Indonesia harus bisa lebih baik dan sudah barang tentu baik buruknya Indonesia ke depan ditentukan oleh kita bersama. Oleh karena itu, mari kita bangun, mari kita kembali bersemangat mengisi kemerdekaan yang telah susah payah diperjuangkan oleh para pendahulu kita. Semoga Indonesia bisa jauh lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H