Sejak setahun yang lalu saya sudah merasa memiliki kelainan. Saya menderita sesuatu sejak otak saya dipaksakan membuat skripsi setahun yang lalu. Tangan saya sering gemetar (ini bohong), keringat saya tiba-tiba sering muncul justru ketika dingin (ini juga nggak masuk akal kecuali saya menderita jantung), kepala saya sakit, mata kunang-kunang (ini juga ngk perlu percaya) mata saya seakan-akan kena dampak yang kronis dan tidak kunjung bisa memejamkan mata, maka saya berkesimpulan "ok...lo kena Insomnia sodara Rizal". (nah... klo ini beneran serius...he..he..).
Teman-teman saya seringkali menyebut saya kurang normal (baca: GILA) belakangan ini. Sudah sekitar 3 bulan ini saya gabung di kompasiana. dan sejak gabung itulah saya seringkali tertawa cekikikan tengah malam, mungkin itulah yang mendasari saya dibilang...GILA!!!! oleh teman-teman saya itu....Oh...tidakkkk....!!!
Iseng-iseng ternyata mereka juga sering memperhatikan tulisan-tulian saya. Namun, komentar yang mereka bilang ternyata sedikit membuat hati saya bergetar. Mereka bilang tulisan saya tidak cocok dengan muka saya. Muka saya lebih terlihat ringan, tidak seperti tulisan-tulisannya.
Ok...saya mencoba mencerna komentar itu, apakah ini yang dirasakan Bang Zulfikar Akbar saat teman-temannya berkata bahwa tulisannnya terkesan berat? Oh tidak...saya tejebak. Tolong power ranger selamatkan saya (kok jadi inget sie power ranger kompasiana itu?..ahahaha)
Nah...berkaca dari komentar itu, maka ijinkan saya menulis sedikit cerita humor. Namun..maaf...sebelumnya jika saya mengganggu, sebelum anda semua membaca cerita saya, silahkan andai ada mau berkomentar seperti ini: "Buset deh...mo nulis cerita humor aja prolognya ampe panjang begini???ahahahahaha"
______________________________________________________________________________________________
Maaf, Jangan Tanya Kenapa, Saya Sedang Mabuk
Malam kemarin, disebuah desa terjadi sebuah perselisihan antara seorang bapak-bapak tua dengan seorang pemuda, Keributan itu diawali ketika seorang bapak tua sedang menjalankan kewajibannya menjaga keamanan, sebut saja meronda. Ketika sedang patroli itu, di sebuah rel kereta api pak tua tersebut melihat seorang pemuda sedang merangkak, rangkak di antara rel kereta api itu. Kontan saja pak tua itu penasaran, kemudian dia bertanya:
Pak Tua: "Hey...kamu sedang apa itu di rel kereta api? awas jangan disitu, bayaha eh...bahaya"
Pemuda desa: "Hey pak...apa kabar, nuju naon pak?"
Pak tua: "Beuh...ari kamu, ditanya malam balik nanya. itu kamu lagi apa disitu...kamu mabok ya?"