Saya kira saya sedang bermimpi. Dan ternyata ini sungguh nyata. Saya berada di negara yang saya lihat di imajinasi saya, di dalam papan visi saya. Saya melihat beberapa orang turis dengan tas ransel besarnya. Dan kali ini saya bersama buku saya, yang ke empat. Ternyata tulisan saya bermanfaat.
Bertemu dengan orang-orang idola saya, menulis buku-buku yang ingin saya tulis, mengunjungi negara-negara di luar negeri, membangun bisnis impian saya dan tentu saja juga membangun keluarga bahagia.
Jika impianmu belum jadi nyata. Mudah saja jika kamu ingin mengalaminya. Sekarang juga bisa. Baringkan badanmu sejenak. Akan lebih baik ambil headset-mu dan pasangkan di telingamu. Putarlah lagu favoritmu. Lagu yang bisa buatmu tersenyum dan merasa berharga. Putarlah musiknya. Nikmati alunannya dan pejamkanlah matamu. Jika kamu ingin merasakan angin pantai, mudah saja. Nyalakan kipasmu dan biarkan rambutmu terbang-terbang dan terurai. Rasakan sejuknya. Segaaaar! Jangan lupa, mana senyumnya?!
Semudah itu saja. Dan saya ingat sekali dengan salah satu tulisan dalam buku #DreamAccelerator
“Jika kamu bahagia dengan impianmu, kamu akan diketemukan dengan kondisi, situasi dan orang-orang yang akan mengantarkan kepada tujuanmu!”
Seru kan?! Jadi ya nikmati saja!
Lakukan cara itu, cukup sering. Seperti saya. Kamu akan menyukainya.
Jika nanti impianmu mewujud nyata. Katakan “Alhamdulillah”. Berterima kasihlah kepada-Nya. Angkat kedua tanganmu ke atas. Pejamkan matamu. Beneran. Ini sungguh nyata. Bukan mimpi lagi. Kalau matamu terasa berat, berasa mau menangis ya kenapa tidak? Menangis saja! Norak banget. Seperti anak kecil? Lah memang kenapa?
Eh, jangan lupa ya. Kabarkan ke saya. Saya selalu senang mendengar kisah orang-orang seperti kamu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H