Seringkali ada orang yang cepat, gesit dan cakap. Tugas dan pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat ketika menghadapinya. Sebaliknya, banyak orang ketika menyelesaikan tugas, masalah yang dia hadapi akan memakan waktu relatif panjang. Beberapa orang tidak bisa melakukannya dengan cekatan ketika menyelesaikan tugas. Salah satu faktor penentu ini adalah tingkat kecerdasan manusia. Istilah kecerdasan sudah menjadi bahasa umum di masyarakat. Beberapa orang hanya menyebutnya kecerdasan, kecerdikan, keterampilan, istilah lain.
Intelegensi sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan dan pembelajaran. Hal itu dikarenakan pendidikan menghadapi anak yang memiliki kecerdasan berbeda-beda. Sebagai pendidik tentunya perlu memahami keragaman kecerdaasan siswa. Memahami keragaman tersebut diperlukan untuk memungkinkan hal ini. Memberikan pelayanan yang tepat untuk mmencapai tujuan pendidikan.
Kemampuan atau skill dapat dibagi menjadi dua. 1) potensi atau kemampuan (ability). Potensi kemampuan adalah kemampuan yang masih tersembunyi dan belum terwujud, potensi yang ada dalam diri manusia sudah ada bawaan dari kelahirannya. Keterampilan tersebut dapat dibedakan menjadi kecerdasan (intelligence) dan bakat (aptitude). Kecerdasan adalah kemampuan umum, Â bakat adalah kemampuan khusus. 2) keterampilan yang sebenarnya (actual ability) atau kekuasaan (kekuatan). Untuk percakapan nyata ini adalah keterampilan terbuka, muncul dalam berbagai aspek hidup dan tindakan. Kemampuan ini adalah tentang keterampilan potensial. Keterampilan terbentuk karena pengaruh lingkungan.
Pengukuran Intelegensi
Pengukuran kecerdasan merupakan prosedur pengukuran yang mendorong peserta untuk melakukannya karena itu menunjukkan performa terbaik. Pengukuran intelegensi sebuah tes yang dikenal sebagai tes kecerdasan. Uji kecerdasan awalnya dikembangkan oleh Surf Francis Golton. Ia tertarik pada perbedaan individu dari teori evolusi Charles Darwin. Dari sudut pandang pelaksanaan tes kecerdasan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, tes individu dan tes kelompok. Penguncian tes individu berada pada skala Stanford Binet, Â pengubah tes kelompok adalah siswa dengan jawaban tertulis. Tes IQ merupakan suatu pengukuran intelegensi yang sudah dilakukan oleh banyak orang untuk mengetahui tingkat intelegensi yang dimiliki oleh seseorang, akan tetapi tes IQ tidak menjadi patokan jika orang yang memiliki IQ rendah itu bodoh. Masing-masing orang memiliki kelebihan tersendiri, ada orang yang tidak pandai dalam bidang akademik tetapi begitu terampil dalam bidang non akademik.
Kecerdasan berhubungan dengan bakat. Anak-anak berbakat adalah anak yang sangat cerdas atau memiliki kecerdasan yang sangat tinggi. Kemampuan intelektual adalah ukuran bakat. Sebuah persentase dari  total penduduk Indonesia  kisaran IQ adalah 137 atau lebih tinggi, orang yang berbakat orang dengan IQ  antara 120 -- 137 cukup berbakat. Mereka memiliki bakat untuk penyamakan intelektual (bakat akademik). Bakat berhubungan dengan kreativitas.
Kreativitas memiliki kaitan dengan bakat, memiliki kemampuan selain menutupi kemampuan intelektual yang tinggi ini juga mengacu pada kreativitas. Bakat berisi dimensi dalam arti baru  kreatif. Kecerdasan sering dikaitkan dengan kreativitas. Tidak selalu untuk orang dengan IQ tinggi itu kreatif, tapi orang kreatif harus punya IQ tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H