Mohon tunggu...
Izadatul Maulidiyah
Izadatul Maulidiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Usaha tidak akan mengkhianati hasil

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini

9 Maret 2021   21:57 Diperbarui: 9 Maret 2021   22:25 3366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan merupakan suatu pola perubahan dimana anak usia dini belajar untuk dapat menguasai sesuatu yang lebih kompleks dan sulit dalam segala aspek. 

Adapun salah satu aspek yang sangat penting dalam perkembangan anak usia dini yaitu perkembangan bahasanya. Kategori dalam keterampilan berbahasa anak dibagi menjadi 2 yaitu ketrampilan bahasa reseptif serta keterampilan berbahasa produktif. Keterampilan bahasa reseptif merupakan sebuah keterampilan pada bahasa yang digunakan untuk memahami sesuatu hal yang disampaikan lewat bahasa lisan dan juga tulisan. Beberapa contoh yang tergolong dalam bahasa reseptif yaitu kegiatan memperhatikan atau menyimak dan membaca sesuatu

Sedangkan, kemampuan bahasa produktif merupakan sebuah keterampilan berbahasa yang digunakan untuk menyampaikan suatu informasi baik itu secara tertulis maupun secara lisan. Melakukan kegiatan menulis dan juga membaca merupakan contoh dari bahasa produktif. Nah, untuk anak usia dini ketereampilan bahasa yang di khususkan yaitu pada kategori reseptif atau menerima bagaimana bahasa itu. Pada tingkatan perkembangannya yaitu dengan cara menyimak atau memperhatikan dengan seksama perkataan dari orang lain dan juga untuk memahami cerita dengan cara mendengarkan guru atau teman yang berbicara, lalu mendengarkan cerita-cerita yang sederhana, menjelaskan atau melukiskan kembali isi dari cerita yang telah di dengarkan dengan sesederhana mungkin, serta menyebutkan peran dan tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita.

Tetapi dari beberapa hal tersebut, masih belum bisa dicapai dengan baik dan efektif. Karena pada kenyataannya anak usia dini masih banyak yang tidak memperhatikan guru dikelas saat proses pembelajaran berlangsung. Hal lain yang biasanya masih dilakukan anak yaitu tidak menyimak dan mendengarkan apa yang dibicarakan oleh gurunya, masih suka berebut mainan dengan temannya yang lain serta kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi sehingga pada akhirnya anak kesulitan juga untuk menjelaskan atau melukiskan kembali isi cerita yang telah ia dengarkan. Jadi dapat disimpulkan, berdasarkan permasalahan yang selalu dihadapi oleh anak yaitu pada keterampilan mereka ketika mendengarkan dan menyimak itu rendah. Keterampilan mendengarkan dan juga menyimak sangat penting untuk diajarkan sebagai upaya dari perkembangan bahasa pada anak.

Perkembangan bahasa reseptif anak usia 0-12 bulan

Bayi ketika baru lahir melihat dunia pasti akan menyadari adanya suara-suara yang ada di sekitar mereka. Mereka akan mendengarkan percakapan atau komunikasi orang-orang disekitarnnya, terutama orang tuanya. Bayi akan memberikan reflek menangis ketika ia mendengar suara yang keras dan mengejutkannya secara tiba-tiba. Suara yang keras paling sering mengganggu dan membangunkan bayi, dan secara otomatis respon mereka kaku ketika mendengar suara yang tidak diinginkan tersebut. Bayi usia dibawah 3 bulan akan menghentikan kegiatannya dan mencoba menyimak atau memperhatikan lebih seksama tentang suara yang didengarnya. Ketika bayi tersebut mulai mengenal suara yang sudah familiar didengarnya, yaitu suara ibu mereka bayi secara otomatis akan berhenti menangis.

Untuk usia 4 hingga 6 bulan, si kecil sudah mulai memberikan respon untuk kata “tidak”. Si kecil mulai dapat membedakan mana suara manusia terutama ibunya dan mana suara yang bukan merupakan percakapan antara manusia seperti suara-suara mainannya. Pada usia tersebut mereka mulai senang mendengarkan musik atau irama dengan menunjukkan ketertarikannya. Sedangkan untuk usia 7 sampai 12 bulan merupakan momen-momen yang sangat menarik dan juga menyenangkan bagi para orang tua. Pada tahap tersebut, si kecil sudah mulai mendengarkan orang lain ketika diajak berbicara, menoleh dan memandang wajah orang yang memanggil namanya dan mulai menemukan kesenenangan tersendiri pada suatu hal dalam permainan, misalnya ketika orang disekitarnya menyebutkan “cilukba”. Si kecil juga telah mengenal siapa orang-orangg terdekatnya misalnya ayah dan ibunya. Serta sudah mampu untuk memberikan respon ketika di berikan pertanyaan.

Perkembangan bahasa reseptif anak usia 1-3 tahun

Ketika anak memasuki usia 1 hingga 2 tahun, anak tersebut sudah dapat untuk menunjukkan beberapa gambar yang ia temukan di dalam buku, lalu menunjukkan ke beberapa anggota tubuhnya ketika mereka ditanyai, mulai mengikuti perintah-perintah sederhana yang diberikan oleh orang-orang terdekatnya serta mulai mengerti pertanyaan yang sederhana. Anak sudah mulai suka mendengarkan orang-orang terdekatnya ketika bercerita atau bernyayi, lalu mereka akan memintanya untuk diulangi lagi karena menyukainya.

Kemudian ketika anak berusia 2 hingga 3 tahun, si kecil sudah memahami beberapa kalimat perintah yang menganjurkan mereka untuk mengikutinya. Contohnya, “lepas sepatunya dan taruh ditempatnya”. Si kecil akan mengerti kata-kata yang berlawanan seperti baik dan buruk, ia juga akan sering memperhatikan suara-suara yang bersumber dari telepon seluler orang sekitarnya.

Perkembangan bahasa reseptif anak usia 3-5 tahun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun