Mohon tunggu...
Iyus Yusuf
Iyus Yusuf Mohon Tunggu... Guru - Iyus Yusuf

Menjadi kompasianer untuk berbagi

Selanjutnya

Tutup

Money

Commodity Bubble

19 Mei 2011   05:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:28 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Manusia yang hidup di dunia ini sangat bergantung pada pangan dan energy. Dua komoditi ini -pangan dan energy- menjadi kebutuhan hidup yang tidak bisa dihindarkan oleh manusia, keduanya mempunyai peranan penting dalam menopang kehidupan manusia. Sebenarnya dua komoditi ini dapat dijadikan satu nama yaitu Energi. Dimana energy menjadi sumber kehidupan manusia untuk melakukan segala aktivitas kehidupannya. Pangan yang dikonsumsi manusia akan menghasilkan energy untuk manusia itu sendiri dapat hidup selama mungkin. Sedangkan energy yang berbentuk selain pangan diperlukan untuk menggerakan mesin-mesin ekonomi dan alat-alat produksi sehingga pada akhirnya akan menghasilkan energy bagi kehidupan manusia.

Jika dicermati satu atau dua dasawarsa terakhir ini dua komoditi diatas mengalami apa yang disebut sebagai Bubble. Kenaikan spektakuler harga komoditas yang terjadi sekarang ini diakibatkan oleh pertumbuhan permintaan yang lebih cepat daripada pertumbuhan supply secara global. Permintaan pangan dan energy meningkat pesat karena pertumbuhan ekonomi dunia yang pesat akhir-akhir ini, terutama di negara-negara berkembang terutama Cina dan India sebagai dua negara raksasa dari segi jumlah penduduk. Pertumbuhan ekonomi mengharuskan ketersediaan energy yang cukup dan secara bersamaan lain akan meningkatkan pendapatan penduduk. Akibatnya permintaan energy dan pangan meningkat secara bersama-sama. Pertumbuhan ekonomi menjadikan konsumsi pangan dan energy meningkat pesat.

Selain karena pertumbuhan ekonomi, ada factor lain yang menyebabkan meningkatnya permintaan energy dan pangan yaitu, permintaan untuk tambahan stok dengan tujuan berjaga-jaga yang disebabkan oleh ketidak pastian supply yang dipicu oleh hal-hal seperti bencana alam dan situasi politik. Situasi politik yang semakin memanas di Negara-Negara Timur Tengah sebagai produsen utama energy minyak menjadikan negara-negara konsumen minyak menambah stok mereka untuk berjaga-jaga. Pangan dan energy sekarang sudah menjadi komoditas spekulatif yang memicu permintaan besar-besaran akhir-akhir ini. Dana melimpah dari pasar financial lari keluar mencari objek spekulatif lain yang menguntungkan. Pangan dan energy adalah objek spekulatif yang sangat menguntungkan.

Untuk komoditas pangan, dengan melambungnya harga minyak bumi maka terjadilah proses substitusi dari pangan untuk energy, biofuels menggantikan fossil fuels. Dengan digalakannya biofuels terjadi tambahan permintaan diluar konsumsi langsung manusia,sehingga harganya melonjak naik. Dalam hal ini agak sedikit dilematis. Disatu sisi pangan dibutuhkan untuk konsumsi langsung manusia, sebagian menjadi makanan pokok. Tetapi disisi lain pangan diperlukan untuk bahan biofuels sebagai antisipasi ancaman dari fossil fuels yang semakin hari persediannya semakin menipis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun