Mohon tunggu...
Iyus Yusuf
Iyus Yusuf Mohon Tunggu... Guru - Iyus Yusuf

Menjadi kompasianer untuk berbagi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semua Tempatnya di Alfamart

1 November 2011   12:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:11 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belanja adalah sebuah aktivitas yang tidak mungkin terlepas dalam hidup keseharian kita di dunia ini. Untuk memenuhi kebutuhan kita sebagai mahluk hidup, sebagian besar akan terpenuhi dengan melalui aktivitas berbelanja. Masalah yang timbul adalah dimana tempat yang tepat dengan suasana nyaman untuk berbelanja?. Dari pertanyaan diatas akan terjawab dimana tempat yang tepat dan sesuai untuk berbelanja.

Banyak tempat sekarang ini yang menjadi tujuan berbelanja kita yang menawarkan berbagai pelayanan yang dapat memuaskan kita. Tetapi sedikit tempat yang menjadi tujuan kami sekeluarga untuk berbelanja. Alfamart adalah tempat belanja yang selalu ada dalam benak pikiran kami ketika akan berbelanja memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Tertutama anak kami yang baru berumur 1,5 tahun, yang sedang dalam masa lucu-lucunya. Jika menginginkan sesuatu anak kami selalu menyebut kata "Alfamart" dengan penyampaian anak kecil yang cadel, kurang sempurna dalam mengucapkan kata-kata dan belum pasih dalam mengungkapkan kata-kata yang dimaksudnya. Tetapi walau demikian kami sekeluarga sudah faham betul apa yang dimaksud olehnya meski dengan kata-kata yang demikian. Apabila kebetulan kami melintas Alfamart dan anak kami turut serta, dia langsung menyebutkan sebuah merk produk makanan kesukaannya dengan tangan menunjuk-nunjuk mini market Alfamart didepan kami. Itu artinya dia ingin dibelikan produk makanan tersebut hanya di Alfamart bukan ditempat lain, karena jika melihat toko yang lain sekalipun makanan kesukaannya terdapat disitu, anak kami tidak pernah memintanya.

Itulah cerita anak kecil kami yang telah dapat mengasumsikan dengan "kemampuan kecilnya" sebuah tempat untuk membeli makanan kesukaannya. Setali tiga uang dengan bapak dan ibunya. Alfamart menjadi referensi belanja kami terutama untuk barang-barang yang biasa digunakan atau barang kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga. Sehingga tidak aneh kalau istri saya meminta izin untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga, ketika ada pertanyaan "dimana?" atau "kemana?" jawaban yang sangat pasti dan yakin adalah "Alfamart".Bagi kami sekeluarga, Alfamart telah menjadi "Destination" utama dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga lewat aktivitas belanja. Setidaknya itulah realitas yang terjadi pada kami sekeluarga yang secara kebetulan tinggal di wilayah yang masuk kedalam "ring" jaringan retail Alfamart.

Ada empat  alasan mendasar mengapa kami menjadikan Alfamart sebagai tempat belanja sehari-hari kami. Pertama : Layanan Prima, dalam menjalankan bisnis apapun bidangnya, pelayanan kepada pelanggan adalah hal yang sangat penting untuk mendapatkan kesetiaan dari para pelanggan. Loyalitas pelanggan adalah "strenght" yang harus kita miliki agar bisnis tetap dapat berjalan dengan baik dan menjadi pemenang dalam kancah persaingan "red ocean" seperti sekarang ini. Hal ini yang kami sekeluarga temukan di Alfamart. Senyum manis dari bibir pramuniaga selalu "akrab" menyambut kedatangan pelanggan yang selalu menjadi kebanggaan bagi mereka dapat memberikan yang terbaik kepada pelanggan setianya. Kedua : Ada dan Ada, perasaan kecewa akan muncul ketika barang yang kita cari tidak tersedia di tempat belanja yang kita tuju. Hal semacam ini jarang sekali kami sekeluarga temukan di Alfamart. Hampir tidak pernah mendapatkan kecewa karena barang yang kami butuhkan saat itu tidak tersedia di Alfamart, selalu saja kata"ada" yang terungkap dari pramuniaga ketika kami bertanya tentang suatu barang yang kami perlukan. Ketiga : Harga pasti berbanding lurus dengan kualitas, yang pertama kali muncul dalam benak orang Indonesia ketika berbelanja apapun barangnya adalah "murah dan berkualitas" dalam arti kata murah tapi bukan murahan. Hal seperti itu logis dan dapat difahami. Di Alfamart kita dengan mudah bisa menemukan produk yang sama dari merk yang berbeda dengan harga yang sangat bervariasi. Untuk barang dengan SKU yang sama, ada yang harganya Rp.40.000,- misalnya, ada juga yang harganya diatas itu. Tentu, pilihan ada ditangan pelanggansepenuhnya. Bagi kami sebagai keluarga kecil dengan pendapatan pas-pasan keadaan ini sangat menguntungkan karena banyak pilihan yang bisa disesuaikan dengan keadaan kondisi keuangan yang ada. Keempat :"Coverage" yang sangat luas, mudah dan cepat adalah filosofi mendasar bagi kami dalam berbelanja. Mungkin sebagaian besar dari kita pun berfilosofi sama seperti itu. Alfamart adalah jaringan retail dengan "coverage" yang sangat luas sehingga akses menjadi mudah sekalipun bagi kami yang tinggal di pinggiran kota kecil. Pengalaman pun membuktikan dengan jelas bahwa Alfamart mudah ditemukan dimanapun kami berada. Idul fitri yang baru saja berlalu kami melakukan agenda tahunan mudik. Walaupun tempat yang dituju adalah daerah yang sangat jauh dari pusat kota, tetapi ketika mencari Alfamart sangat mudah ditemukan. Itulah bukti dari jangkauan yang luas dari Alfamart.

Melalui tulisan sederhana ini, itulah arti penting Alfamart bagi kami sekeluarga. Alfamart menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan kami. Tapi diluar itu semua tentunya masih ada kekurangan yang harus di perbaiki oleh Alfamart sendiri. Melalui peringatan ulang tahunnya yang ke-12 ini, semoga Alfamart dapat mempertahankan segala pencapaiannya dan memperbaiki segala hal yang belum optimal dalam menjalankan bisnisnya. Yang jelas sekarang ini "Alfamart Adalah Tempat Belanja Favorit Kami".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun