Mohon tunggu...
Iyul Achmad
Iyul Achmad Mohon Tunggu... -

Memalaskan sebuah kemalasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gerakan Sosial

15 Oktober 2013   00:23 Diperbarui: 4 April 2017   17:50 13518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh iyulmakepunk

A. Defenisi Gerakan Sosial

Gerakan Sosial merupakan perilaku kolektif yang ditandai kepentingan bersama dan tujuan jangka panjang, yaitu untuk mengubah atau mempertahankan masyarakat atau institusi yang ada di dalamnya. Ciri lain Gerakan Sosial ialah penggunaan cara yang berbeda diluar institusi yang ada (Kamanto Sunarto, 2004: 199).

Gerakan sosial adalah suatu upaya yang kurang lebih keras dan teroganisir yang dilakukan oleh orang-orang yang realtif besar jumlahnya, entah untuk menimbulkan perubahan, entah untuk menentangnya (Rafael Raga Maran, 2001: 65)

Diatas telah dijelaskan bahwa suatu gerakan sosial merupakan upaya yang kurang lebih keras dan teroganisir di kalangan orang-orang yang realtif besar jumlahnya, entah utnuk menimbulkan perubahan, entah untuk menentang perubahan. Di dalam konsep ini terkandung ide bahwa orang-orang berintervensi dalam proses perubahan sosial. Daripada menanggapi secara pasif aliran hidup atau aspek-aspeknya yang bermasalah, mereka berusaha mengubah jalan sejarah. Dari signifikansi yang sama, mereka melakukan aktivitas bersama. Orang-orang secara sadar melakukan aktivitas bersama dengan suatu kepekaan akan berpartisipasi dalam suatu usaha bersama. Dengan demikian, gerakan-gerakan sosial merupakan wahana yang memungkinkan manusia secara kolektif mempengaruhi perjalan peristiwa-peristiwa manusia melalui organisasi formal

(Piotr Sztompka, 2010: 325-326) Definisi yang memadai harus dapat membedakan fenomena gerakan sosial ini dari kategori agen lain (1,2,dan 3) dan dari warga lain dari ketegori yang sama (4). Jadi defenisinya harus terdiri dari komponen berikut :


  1. Kolektivitas orang yang bertindak bersama.
  2. Tujuan bersama tindakannya adalah perubahan tertentu dalam masyarakat mereka yang ditetapkan partisipan menurut cara yang sama.
  3. kolektivitasnya relatif tersebar namun lebih rendah derajatnya dari organisasi formal.
  4. Tindakannya mempunyai derajat spontanitas relatif tinggi namun tak terlembaga dan bentuknya tak konvensional.


Jadi gerakan sosial adalah tindakan kolektif yang diorganisir secara longgar, tanpa cara terlembaga untuk menghasilkan perubahan dalam masyarakat mereka.

Penekanan serupa ditemukan dalam berbagai defenisi pakar di berbagai literatur :


  1. Upaya kolektif untuk membangun tatanan kehidupan yang baru (Blumer, 1951 : 199).
  2. Upaya kolektif untuk mengubah tatanan sosial (Lang dan Lang, 1961 :507).
  3. Upaya kolektif untuk mengubah norma dan nilai (smelser, 1962 : 3 ).
  4. Upaya kolektif untuk mengendalikan perubahan atau untuk mengubah arah perubahan (Lauer, 1976 : xiv ).


B. Sebab-Sebab Gerakan Sosial

(Rafael Raga Maran, 2001: 78-81) Mengapa suatu gerakan sosial terbentuk?. Faktor-faktor apa yang mendorong orang melakukan suatu gerakan bersama? Dikalangan sosiolog terdapat dua pandangan tentang masalah ini. Menurut pandangan pertama, gerakan sosial disebabkan oleh kesengsaraan, terutama karena masalah sosial dan kesukaran ekonomis. Cara pandang ini disebut pendekatan konflik. Namun, argumen pertama ini dianggap tidak menyakinkan oelh penganut pandangan kedua. Menurut mereka kesengsaraan, problem-problem sosial, dan kesukaran ekonomis itu terdapat di berbagai lingkungan masyarakat. Pun penindasan serta penderitaan terdapat di berbagai belahan dunia dalam sepanjang sejarah umat manusia. Namum gerakan-gerakan sosial relatif jarang terjadi. Para sosiolog penganut pandangan kedua menjelaskan bahwa penyebab gerakan-gerakan sosial adalah faktor pengorganisasian sumber daya. Sistem mobilisasi sumber daya yang timpang menjadi pemicu munculnya gerakan-gerakan sosial. Cara pandangan kedua ini disebut pendekatan moblisasi sumber saya. Selanjutnya kita akan melihat masing-masing pendekatan tersebut.

a. Pendekatan Konflik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun