Tulisan ini merupakan catatan saya selaku pelatih pendamping putri pada kegiatan Kursus Mahir Tingkat Dasar bagi pembina pramuka yang berlangsung di Kwarran Pusakajaya dilingkungan Kwarcab Subang Jawa Barat, pada tanggal 3- 8 Mei 2015. Kursus yang diikuti sebanyak 43 peserta Pembina Pramuka dari Gugus depan di lingkungan Kwarran Pusakajaya, Compreng dan Cipunagara. Peserta sebagian besar adalah Bapak dan Ibu Guru SD, SMP dan SMK. Luar biasa semangat para peserta, selama 6 hari kegiatan mereka harus tidur di tenda dan kegiatan dimulai dari pukul 04.00 s.d pukul 22.30. karena kegiatan dipadatkan. Seharusnya Kursus dengan pola 90 jam ini berlangsung 9-10 hari tetapi karena dipadatkan jadi hanya berpola 72 jam dan berlangsung selama 6 hari bertempat di Aula SMKN 1 Pusakajaya.
Kegiatan berlangsung sesuai dengan jadwal yang sudah disusun oleh Lemdikacab Subang, dengan didukung oleh sekitar 40-an pelatih. Pada pelaksanaan KMD ini peserta dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri atas 3 kelompok putri dan empat kelompok putra dengan menggunakan simbol warna merah, kuning, hijau, coklat, biru, ungu. Peserta cukup kompak dalam mengikuti kegiatan seperti dalam melaksanakan tugas korve kebersihan lingkungan, MCK, olahraga dan apel pagi maupun sore. untuk meningkatkan semangat berkompetisi pada peserta setiap hari diberlakukan reward dan punishment. Bagi kelompok yang berprestasi mendapatkan reward dan bagi peserta yang paling sering melanggar ada punishment, sesuai dengan kesepakatan antara pelatih dan peserta.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dasar dan pengalaman praktis sebagai bekal untuk pembina dalam membina peserta didik dan mengelola satuan (perindukan, pasukan, ambalan dan racana). Sasarannya peserta dapat memahami dan menerapkan kepramukaan bagi peserta didik di gugus depan nanti. Sasaran Kursus 88,28% tercapai, suatu hal yang sangat membanggakan , menurut Pinsus Kak Muhidin, S.Pd. LT, "sekalipun dengan berbagai keterbatasan tetapi capaian pada sasaran kursus sangat membanggakan". Kegiatan meliputi teori dalam kelas dan praktek dilapangan, peserta dibekali dengan metode, dan teknik membina, memahami karakter peserta didik dan pengelolaan semua satuan ( perindukan, pasukan, ambalan dan racana). sekalipun sebagian besar adalah peserta dari SMK yang nantinya membina penegak, tetapi mereka dibekali dengan pengetahuan membina tingkatan lainnya seperti siaga, penggalang dan pandega.  ada peserta yang berkomentar 'oh siaga tuh yang seperti ini" setelah mereka praktik menjadi peserta didik siaga.
Antusiasme peserta luar biasa dalam mengikuti kegiatan ini, usia bukan halangan bagi peserta, ada peserta KMD tertua yang usianya sudah hampir 60 tahun tapi beliau masih semangat. hal ini patut dicontoh oleh peserta lainnya. Pelatih sangat terbatas dalam memberikan materi pada peserta, tetapi dalam beberapa hari ketika peserta diberikan tantangan/ tugas oleh pelatih kerap kali hasilnya diluar dugaan, peserta cukup kreatif , ada saja ide-ide kreatif yang digagas oleh para peserta, dan itu perlu dikembangkan lagi. Karena pelatih hanya sebagai fasilitator saja bukan satu-satunya sumber, bisa saja peserta lebih berpengalaman dibandingkan pelatih dalam hal-hal membina peserta didik dengan pengalaman bertahun-tahun. hanya saja mereka belum mendapatkan legalitas untuk membina peserta didik karena belum KMD. Itulah perlunya diskusi dan berbagi antar sesama peserta dan pelatih.
Layaknya suatu kegiatan ada kekurangan dan kelebihannya, pada saat open sesion, diskusi antara pelatih, pinsus dan peserta. Peserta memberi masukan, kritik dan saran bagi peningkatan kegiatan serupa selanjutnya. Masukan peserta tentang kekurangan pada penyelenggaraan menjadi bahan evaluasi bagi panitia penyelenggara dan korps pelatih. Satu kritikan yang tertuju pada saya khususnya selaku pelatih pendamping yang tidak bisa stand by mendampingi peserta setiap saat. karena kegiatan bersamaan dengan pelaksanaan Ujia Nasional Tingkat SMP dan di satu sisi saya juga ditugaskan sebagai panitia UN sehingga tidak mungkin meninggalkan tugas negara. Setelah diberi penjelasan tentang itu mereka pun memahami karena pada dasarnya mereka pun bapak ibu guru yang memahami tugas-tugas kedinasan sebagai abdi negara.
Foto bersama peserta KMD setelah penataan tenda
Bagi peserta tugas kita belum selesai dalam membina dan membentuk karakter peserta didik diharapkan agar pembina Pramuka yang sudah dilatih nantinya dapat menghidupkan kembali semangat kepramukaan di gugus depan (gudep) yang dilatih. Peningkatan pembinaan kepanduan gerakan Pramuka berdampak pada meningkatnya aktifitas generasi muda dalam kegiatan yang positif. Sehingga degradasi moral pelajar bisa diatasi dengan menjadi anggota Pramuka. Karena gerakan pramuka membina anggota dengan kegiatan positif untuk setiap tingkat anggota.
Masukan bagi kegiatan selanjutnya, dalam merencanakan suatu kegiatan pemilihan waktu itu penting dan perlu perencanaan yang matang, demikian pula dari sisi pembiayaan. Semua itu agar  tujuan  dan manfaat kursus lebih baik lagi.
![1431139532549644082](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1431139532549644082.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI