Salam Pramuka !
Alhamdulillah akhirnya saya berkesempatan untuk mengikuti Kursus Pelatihuntuk Pembina Pramuka (KPD) setelah menunggu selama sembilan tahun.Setelah Lulus KursusMahir dasar (KMD) dan Kursus Mahir Lanjutan (KML) padaakhir tahun 2005 dan mengikuti kegiatan di Gudep ataupun di Kwarran, pada tahun 2009 saya direkomendasikan untuk mengikuti KPD tetapi pada saat itu kondisi kesehatan saya tidak memungkinkan karena harus dioprasi pengangkatan myom.
Dalam Pendidikan Kepramukaan bagipramuka dewasa pelaksanaan kursus dilaksanakan secara berjenjang yaitu Kursus orientasi, Kursus mahir untuk pembina yang terdiri dari Mahir Dasar dan Lanjutan, Kursus Pelatih pembina terdiri atas KPD dan KPL, serta kursus untuk petugas ( Kursus pengelola kwartir, kursus andalan, Kursus instruktur dan lainnya).
Kursus yang berlangsung selama enam hari mulai tanggal 2-7 Maret 2015 dengan pola 72 jam diselenggarakan oleh Pusdiklatda Kwarda Jawa Barat bertempat di KwarcabSubang dan diikuti oleh 64 peserta dari berbagai kwarcab di Kwarda Jawa Barat danBangka Belitung.
Saya merasa beruntung mengikuti KPD bertemu dengan pelatih yang penuh semangat dan menginspirasikami.Dalam pramuka tidak mengenal kata pensiun, misalnya para pelatih pada KPD kali inibanyak yang sudah sepuh, ada pelatih yang usianya sudah 76 tahun tetapi masih semangat.
Kegiatan dimulai dengan Dinamika kelompok, peserta yang awalnya masih jaim belum membaur,ketika mendapat game dari Kak Sri mulai membaur dan tidak hanya bergabung dengan teman satu Kwarcabnya.Dan hampir setiap pelatih yang menyampaikan materi disertai dengan gamedan lagu yang menarik. Kursusyang dimulai sekitar jam 4.30 dengan persiapan shalat subuh dan kultum dan berakhir sekitar pukul 22.30, terasa begitu cepat. Tugas-tugas diberikan baik secara individu dan kelompok dan hampir setiap sesi memberikan tugas, sekalipun secara resmi waktu pelatihanberakhir jam 22.30. tapi peserta kursus baru bisa istirahat setelah mengerjakan tugas-tugas dan bisa sampai jam 00 baru rampung. Kegiatan yang padat dan tugas yang banyak membutuhkan kesiapan fisik dan mentalyang kuat dan keikhlasan hati. Kendala yang kami hadapiyang berkaitan dengan keterbatasan fasilitas di tempat kursus ( bertempat di asrama haji Subang) dapat diatasi. Seperti kamar mandi yang jumlahnya kurang memadai, tidak tersedianya genset pada hari pertama pelatihanpadahal mati lampu dalam jangka waktu cukup lama. Jika pelatihan umum kendala tersebut akan sangat mengganggu, tetapi kursusdibidang kepramukaantidak menjadi kendala. Bukan pramuka jika tidak bisa mengatasi kendala seperti itu. Kendala lain yang dapat menghambat adalahperalatan peserta yang tidaklengkap.
Pelatih sangat menekankan kedisiplinan sesuai dengan pengamalan Dasadarma yang ke-8, “disiplin berani dan setia”.Disiplin waktu, disiplin dalam mengerjakan tugas, disiplin dalam berpakaian dan lainnya.Semua kelompok mendapat hak dan kewajiban yang sama dan mendapat tugas korve secara bergiliran, yaitu korve kebersihan, penataan ruangan, penataan makan, petugas upacara dan lainnya. Latar belakang peserta yang berbeda-beda tidak menghalangi kami untuk melaksanakan kewajiban. Sebagian besar peserta dari lingkungan pendidikan, tetapi ada pula dari dinas pertanian, Staf di Pemerintah Daerah, dan berbagai dinas instansi, panitia dan pelatih tidak membeda-bedakan peserta kursus, semuamendapat perlakuan yang sama.
Pelatihan menggunakan metode Dinamika kelompok, Brain Storming, Buzz method, Diskusi kelompok, Diskusi Panel, seminar, loka-karya, Metta Plan/Country Fair, Studi kasus, Kerja kelompok, Demonstrasi, Simulasi, Berbagai kegiatan praktek di alam terbuka, Open Forum serta Rencana Tindak lanjut (RTL)/Action Plan. Metode yang diterapkan secara bervariasi sehingga peserta tidak bosan dalam menerima materi.
Pada hari ke-4kegiatan dilakukan dialam terbuka, panitia memilih Obyek Wisata Ciater sebagai tempat city Tour.
Hasil dari kunjungan ke obyek wisata tersebut kami tuangkan dalam karya tulis yang berupa laporan kegiatan untuk kelompok ganjil membuat laporan kunjungan yang disesuaikan untuk tingkat siaga sedangkan untuk kelompok genap laporan disesuaikan untuk tingkat penegak sehingga lebih ilmiah.
Calon pelatih yang diharapkan dari kursus ini adalah pelatih yang memiliki keterampilan mengelola pembelajaran, menguasai materi pelatihan atau bahan kursus, Menguasai metode pembelajaran secara andragogis, Menguasai keterampilan kepramukaan, Merencanakan dan melaksanakan kursus-kursus, Meningkatkan kemampuan berkomunikasi, Memadukan antara kebutuhan peserta didik, kebutuhan pelatihan bagi pembina, dan potensi yang ada di daerahnya.Semakin banyak calon pelatih dengan kriteria tersebut sesuai dengan moto pelatih “Ikhlas bhaktibina bangsa berbudi bawa laksana”. Saya optimis kepramukaan di Kwarcab Subang khususnya dan Kwarda Jawa Barat pada umumnyaakan lebih maju. KarenaOut came dari KPD ini notabene akan melatih para pembina di Gugus Depan, akan menjadi konsultan bagi pembina di daerahnya. Jika lulusan KPD ini memiliki kualitas yang baik maka akan menularkan semangat dan ketrampilannya pada para pembina dan imbasnya pada peserta didik.Hal tersebut akanberpengaruh pada pembentukan karakter Generasi muda karena pramuka merupakan organisasi yang dapat membentuk karakter bangsa.
Semoga harapan saya dapat terwujud... amiin bravo para pelatih !
Salam Pramuka !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H