Mohon tunggu...
Yulia Bachar
Yulia Bachar Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Multipotentialite

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengakulah Jessica

2 September 2016   09:35 Diperbarui: 2 September 2016   09:38 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Andai kau bukan penabur sianida di kopi Mirna
Lalu kenapa kau bangun opini publik melalui gerak gerikmu yg mencurigakan dicafe itu,... ? pada hari pertemuanmu dengan Mirna...
Hingga mereka yang mendengar kisahmu pun ikut-ikutan menjatuhkan vonisnya bahkan sebelum persidangan dimulai...

Andai kau bukan penabur sianida di kopi Mirna
Kenapa tak kau tangisi rangkaian persidangan yg begitu melelahkan
Supaya mereka tahu jeritan hatimu yg sesungguhnya
Ketika semua telunjuk menudingmu sebagai pelaku
Dan engkau begitu tak berdaya, ketika para ahli menelanjangi kehidupanmu
Ini adalah proses peradilan yang tidak adil bagimu

Andai kau bukan penabur sianida di kopi Mirna
Bagaimana kau akan meyakinkan mereka yang mengikuti kisahmu ? kemana akan kau bawa cerita ini ??!
Realitas apa yang masih engkau simpan... ?

Mengakulah Jessica, . . .

Kami menunggu sisa-sisa kebenaran yang akan membebaskanmu , . . .  

Bukan kertas-kertas keadilan yang terpaksa ditegakkan dalam remang-remang pergulatan realitas dan opini para ahli

Agar Mirnapun bisa merasakan keadilan yang sama, . . . 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun