Mohon tunggu...
Asy syifa Salsabila
Asy syifa Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Mahasiswa baru 2023 UIN Jakarta yang memiliki personality Thinking Introvert menurut STIFIN dan ENFJ menurut MBTI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Titik Temu Mistisme dengan Islam: Kajian Mendalam Tasawuf

4 Desember 2023   14:30 Diperbarui: 4 Desember 2023   14:55 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan
Tasawuf, cabang spiritualitas dalam Islam, telah lama menarik minat banyak orang untuk memahami dimensi mistis dalam hubungan manusia dengan Tuhan. Seringkali disalahartikan sebagai aspek mistisisme yang terisolasi dari agama, tasawuf sebenarnya memiliki titik temu yang menarik dengan konsep-konsep mistisisme dalam Islam. Melalui kajian mendalam tasawuf, kita dapat menjelajahi hubungan antara mistisme dan Islam, serta memahami pentingnya tasawuf dalam menjalani kehidupan spiritual.

Titik Temu Antara Mistisme dan Islam
Pada akar kata, mistisisme berasal dari kata Yunani "mystikos" yang berarti "rahasia" atau "tersembunyi". Dalam Islam, konsep mistisisme juga berkaitan dengan keinginan untuk mendapatkan pemahaman spiritual yang lebih dalam dan alam batin yang tersembunyi dari hubungan antara individu dengan Tuhan. Tasawuf, sebagai kajian mendalam terhadap dimensi mistis dalam Islam, mencoba menyatukan konsep mistisme dengan doktrin-doktrin ajaran Islam secara holistik.

Tasawuf dan Ajaran Islam
Tasawuf bukanlah bagian terpisah dari ajaran Islam; sebaliknya, tasawuf dipandang sebagai dimensi dalam Islam yang mengeksplorasi aspek-aspek spiritual dan hubungan antara manusia dengan Allah. Para sufi atau praktisi tasawuf meyakini bahwa mereka hanya bisa mencapai hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan melalui pengabdian yang penuh ketulusan dan penghapusannya terhadap ego manusia. Dalam ajaran Islam, kesucian hati, penyerahan diri, dan pencarian kelembutan batin adalah nilai-nilai yang terus ditekankan.

Relevansi Tasawuf Dalam Masa Kini
Meskipun mungkin terlihat bahwa praktik-praktik mistis dan spiritualitas kuno seperti tasawuf tidak lagi relevan dalam dunia modern yang penuh dengan kemajuan teknologi, kenyataannya ada banyak orang yang tetap mencari pemahaman spiritual yang lebih mendalam dan hubungan yang kuat dengan Tuhan. Para praktisi tasawuf menawarkan pemahaman dan praktik-praktik untuk mencapai hal tersebut, yang dapat dengan relevan diterapkan dalam konteks spiritualitas masa kini.

Tasawuf adalah cabang spiritualitas dalam Islam yang mengeksplorasi dimensi mistis dalam hubungan antara individu dengan Tuhan. Meskipun istilah "mistisisme" sering kali dikaitkan dengan praktik-praktik spiritual dari agama-agama non-Islam, ada titik temu yang menarik antara mistisme dan Islam dalam filsafat dan praktik tasawuf. Kajian mendalam atas tasawuf dapat membantu memahami dimensi mistis yang ada dalam Islam, bagaimana tasawuf berhubungan dengan ajaran Islam, serta relevansinya dalam konteks spiritualitas masa kini.

Tasawuf mengeksplorasi aspek mistis dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sekaligus mempersatukan konsep mistis dalam Islam dengan ajaran Islam secara holistik. Dalam konteks spiritualitas masa kini, praktik-praktik tasawuf tetap relevan dalam membantu individu mencapai pemahaman spiritual yang lebih dalam dan hubungan yang kokoh dengan Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun