Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami mati Ada datang Ada pergi Ada hidup Ada pula mati Kita tak pernah tahu sampai kapan hidup Dan kita tak akan pernah tahu kapankah ajal menjemput Banyak dari kita melupakan mati Dan banyak dari kita tidak pernah siap akan datangnya mati Terlalu sibuk dengan kehidupan dunia Terlalu terpesona dengan kenikmatan dunia Dan terlalu ingin dan ingin lagi mereguk manisnya dunia Padahal mati adalah pasti Hanya waktunya saja yang tak pasti Ntah besok Ntah nanti Atau ntah sedetik lagi kematian datang Tak ada yang tahu Ada perkataan salah satu sahabat Dia ingin menikah dulu Dia ingin mempunyai anak dulu Sebelum kematian menjemput Kalau disuruh memilih Siapakah yang tidak ingin menikah? Siapakah yang tidak ingin mempunyai anak? Siapakah yang tidak ingin membahagiakan kedua orang tua? Dan siapakah yang tidak ingin dan ingin lainnya dalam dunia ini? Tapi siapakah aku ini? Sang pemilik hidupkah hingga bisa merencanakan kapan kematian itu datang? Yah... Kematian bisa datang kapan saja n dimana saja Ntah besok Ntah nanti Atau ntah sedetik lagi Aku tak akan pernah tahu... Undangan kematian pasti datangnya Mungkin saat ini undanganku masih dirancang Mungkin saat ini undanganku masih ditulis Mungkin saat ini undanganku masih dicetak Mungkin saat ini undanganku masih dalam perjalanan ke alamatku Atau mungkin saat ini undanganku sudah didepan pintuku Aku tak tahu Dan aku tak akan pernah tahu Satu yang kupinta Jika undangan itu akhirnya datang Ijinkan aku ya Tuhan Agar aku bisa mengucapkan syahadat "asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H