Tulisan ini kubuat di malam hari, tepatnya pukul 23:00 waktu lappiku, di saat seharusnya aku harus mempelajari bahasa pemrograman baru, tapi kok inget ma kompasiana, yo wis aku nulis dulu, keburu lupa nanti...belajarnya? Ditunda dulu deh :D Berawal dari tetangga kosku yang meninggal dunia beberapa hari yang lalu... Kematian...hmm...sebuah kata yang dahulu lumayan kutakuti, tapi setelah bapakku tersayang meninggal sekitar 2 tahun yang lalu, kata itu bukanlah kata yang menyeramkan bagiku...yang ada dalam pikiranku saat itu adalah, kalo waktuku dah tiba, tentu saja aku bisa bertemu kembali dengan bapakku tersayang. Haha Kemudian aku berpikir, bagaimana jika saat itu adalah hariku? Hari dimana waktuku di dunia tlah usai..Hari dimana masa hidupku didunia telah habis n aku harus kembali ke pemilikku. Hari dimana aku harus mempertanggungjawabkan semua perbuatanku... Hmm, apakah aku sudah siap dengan semua itu? Siapkah aku dengan semua pengadilan akherat kelak? Tapi, sebagai manusia yang punya banyak keinginan sebelum ajal menjemput, akupun juga demikian... Inginku... Jika kelak waktuku tlah tiba, aku ingin dijemput di hari Jumat, disaat matahari bersinar cerah n burung-burung berkicau dengan riang...Wuehehe... Inginku... Jika waktuku tlah tiba, aku ingin penjemputku menampakkan muka yang manis n sikap yang sangat halus, yah layaknya dijemput ma kekasihnya.lah..Haha Inginku... Jika waktuku tlah tiba, aku ingin bisa tersenyum meninggalkan dunia ini seperti halnya bapakku tersayang yang tersenyum saat beliau meninggal... Inginku... Jika waktuku tlah tiba, aku ingin semua orang yang menyayangiku n kusayangi ikhlas melepasku n diberi ketabahan... Inginku... Jika waktuku tlah tiba, aku ingin bisa menjawab semua pertanyaan malaikat di alam kubur seperti saat aku bisa dengan lancar menjawab semua pertanyaan dosen pengujiku di sidang skripsiku kemarin :p Inginku... Jika waktuku tlah tiba, aku ingin Allah mengampuni semua dosaku n menerima semua amalku Inginku... Jika waktuku tlah tiba, aku ingin dikumpulkan bersama-sama dengan orang-orang yang kusayangi n menyayangiku yang sudah terlebih dahulu meninggalkan dunia ini (Bapakku tersayang salah satunya pastinya :D) dan, masih banyak keinginan yang ingin kutulis kalo kelak waktuku di dunia tlah usai... Tapi, siapakah aku ini? Hamba Tuhan tersayangkah aku? Sudah banyakkah amal yang kuperbuat? Bagaiman dengan dosa-dosaku yang menggunung itu? Pfffhhh.........Kalo inget itu semua itu, masih beranikah aku mengucapkan kata “ingin” tersebut? Sedang hampir setiap hari aku memupuk dosa...Duh, malu sekali aku ma Tuhan...malu sekali aku dengan semua permohonanku....permohonan yang tidak melihat siapa n apa yang sudah kuperbuat... Tapi, bukankah Tuhan Maha Pengasih n Penyayang? Maha diatas semua Maha? Selalu ada asa kan tuk bisa dekat ma Tuhan? Tuk bisa menjadi hamba tersayang Tuhan? Yup, untuk bisa selalu dekat dengan Tuhan, untuk bisa menjadi hamba tersayang Tuhan, selalu ada asa dihatiku, Tuhan menempati posisi tertinggi dihatiku...selamanya... Kematian tidak mengenal usia...kematian tidak mengenal pangkat n derajat...kematian tidak mengenal tempat...kematian bisa datang kapan saja n dimana saja...Bisa saja malam ini adalah malam terakhirku di dunia. Who knows... Kehidupan setelah mati? Aku ga tahu coz aku belum pernah mengalaminya. Hehe. Yang kutahu, jika kita kelak meninggal, jasad kita akan dikubur, dipendam kedalam tanah, yang akan membusuk n dimakan cacing dengan bertambahnya waktu. Inginku...n ini keinginanku sebelum ajal menjemput... Jika kelak waktuku tlah tiba, aku ingin mendonorkan mataku...Yup, aku mantap mendonorkan mataku bagi siapapun yang membutuhkannya kelak. Daripada busuk dimakan cacing, mending dipake ma orang lain yang membutuhkannya kan? :D Seperti layaknya bunga matahari yang tidak secantik bunga mawar maupun tidak selembut bunga melati...Matakupun demikian...Mataku tidak seindah bintang kejora n tidak selembut tatapan mata bidadari (btw ada yang sudah pernah lihat mata bidadari? :p), tapi aku yakin bahwa mataku sehat...Yup, aku merasa mataku sehat n kurasa paling sehat diantara anggota badanku yang lain meski pekerjaanku setiap hari melototin layar kompie, tapi Insya Allah mataku sehat...Laiknya bunga matahari yang gugur dengan meninggalkan biji tuk bumi, akupun berharap demikian pula...Jika kelak waktuku didunia tlah usai, aku ingin tetap bermanfaat bagi manusia... Oleh karena itu, aku berusaha menjaga kesehatan mataku lahir dan batin, karena aku merasa mataku bukanlah milikku pribadi, kelak akan ada yang menggunakannya lagi. Insya Allah... Itu keinginanku...keinginan dari lubuk hatiku...Apakah kelak akan terlaksana? Hanya Tuhan yang tahu...Aku hanya bisa berencana n semua keputusan ada di tangan Tuhan. Satu yang pasti kupercaya, bahwa skenario Tuhan selalu lebih indah dari skenarioku sendiri :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H