01 April 2021
Seberapa jauh kita dari Islam, bisa diukur salah satunya dengan, 'berapa sering kita menganggap Islam adalah masalah.
Memangnya Ada Yang Berpikir Semacam Itu? Ada,Bahkan Banyak Sekali.! Mungkin Kita Salah Satunya, Yang ada Bahkan Masih mempunyai Pemikiran seperti Itu.
Misalnya Kita Mempunyai Teman Laki-laki Atau perempuan Suka Chatting bahkan Sering Makan Bareng,kemana-Mana Berdua,meskipun anggapannya Hanya Teman.Dan Masalahnya, Di Dalam Islam tidak Mengizinkan dan membenarkan Hal Semacam Itu.
 Nah..Sekarang Coba Perhatikan Kembali Kalimat Di atas,(masalahnya Islam Tidak Mengizinkan Dan Membenarkan Hal Semacam Itu).Terkesan Biasa-biasa Saja,Simpel,bahkan Tanpa Makna, Akan Tetapi Saat Itulah Cara Berpikir Kita Sedang Terbalik,Karna Seolah-olah Pusat Permasalahannya Itu Di Aturan Islamnya.Dan Kita Sering Berpikir Semacam Itu,!
-aku Mau Memakai Baju Ala Korea,Masalahnya Di Ajaran Islam Tidak Di Bolehkan Wanita keluar rumah tanpa Menutup Auratnya (harus pakai gamis).
-pengen sih punya Rumah Bagus Dan Instan,Tapi masalahnya di ajaran Islam Tidak Di Bolehkan Dan Di Benarkan Untuk Mengambil Riba.
-tahun depan kita Bakalan KKN dan Butuh Mobilitas Tinggi,soalnya Jalan Di Pedesaan Banyak menanjak,Tapi Di ajaran Islam Laki-laki Dan perempuan Tidak boleh berboncengan Kalau Bukan Mahram.
 Pemikiran Semacam Ini, Membuat Ajaran Islam Seolah-olah menjadi Masalah,penghambat dan meribetkan.
Cara Berpikir Semacam Itu bisa Dikatakan Terbalik.karna Sebenarnya Ajaran Islam Itu kedudukannya Sebagai ( Mu'alajah Masyakilah ) Atau pemecah Masalah Manusia (solusi).dari kegelapan menuju Cahaya [QS:Ibrahim:1-2).
Jadi Yang Masalah Itu Sebenarnya Urusan Dunia-Dunianya dan Islam Hadir Untuk Menyelesaikannya agar Hidup Manusia Tertata dan bermartabat.
