Mataram, NTB -- Komandan Korem 162/Wira Bhakti, Brigjen TNI Agus Bhakti, S.I.P., M.I.P., M.Han., menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapan Satgas Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPD) wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berlangsung di Pendopo Gubernur NTB, Jalan Pejanggik No.12, Kota Mataram, pada Rabu (4/12/2024).
Kegiatan ini bertujuan mendukung visi strategis Indonesia Emas 2045 dengan fokus pada peningkatan kualitas gizi masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju, sehat, dan berdaya saing global, program pemenuhan gizi ini menjadi salah satu upaya fundamental untuk membangun sumber daya manusia unggul.
Rakor ini dipimpin langsung oleh Penjabat (PJ) Gubernur NTB, Mayjen TNI (Purn) Dr. Hassanudin, S.I.P., M.M., dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Sekretaris Daerah NTB, Asisten II dan III Setda NTB, Kepala Bappeda NTB, serta perwakilan TNI-Polri dan kepala bagian yang tergabung dalam tim koordinasi perangkat daerah Provinsi NTB.
Sekda NTB, dalam pembukaannya, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendukung program pemenuhan gizi. Program ini dipandang sebagai fondasi utama untuk menciptakan generasi emas yang sehat, produktif, dan berdaya saing global, yang merupakan elemen kunci dalam pembangunan sumber daya manusia unggul menuju visi Indonesia Emas 2045.
Dalam pemaparannya, Brigjen TNI Agus Bhakti menyampaikan bahwa gizi yang baik adalah dasar bagi terbentuknya modal manusia berkualitas. "Visi Indonesia Emas 2045 adalah tentang menciptakan generasi yang unggul, sehat, dan cerdas. Korem 162/Wira Bhakti mendukung penuh penguatan akses dan tata kelola gizi masyarakat yang berkelanjutan melalui kolaborasi lintas sektor," ujarnya.
Program SPPD ini memprioritaskan 1,7 juta anak usia sekolah dan ibu hamil di NTB. Pada tahap pertama tahun 2025, direncanakan pembangunan 131 unit SPPD dari total 133 unit yang tersebar di seluruh NTB. Setiap unit diharapkan mampu melayani hingga 3.500 siswa dan ibu hamil, dengan dukungan investasi dari pemerintah pusat, daerah, serta kemitraan strategis dengan pihak swasta.
PJ Gubernur NTB, Mayjen TNI (Purn) Dr. Hassanudin, menekankan perlunya pendekatan berbasis tipologi wilayah untuk memastikan efektivitas program. "NTB saat ini berada di posisi ketiga terbawah dalam jumlah sekolah. Namun, ini adalah modal dasar bagi kita untuk bangkit. Kita harus membentuk kelompok sasaran yang akuntabel dengan dukungan koperasi dan perangkat desa," ujarnya.
Selain itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan turut memastikan akses layanan gizi hingga ke daerah terpencil. Dinas Peternakan dan Perusahaan Daerah Bulog berkontribusi dalam penyediaan bahan pangan berkualitas, termasuk kebutuhan protein, karbohidrat, dan vitamin, melalui kerja sama dengan perusahaan lokal dan CSR.