Berbicara tentang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi, yang tergambar dalam benak kita tentunya tentang kelamnya kehidupan para TKI yang sering mendapat perlakuan kekerasan seperti TKW yang mengalami pelecehan seksual, tidak dibayar gaji dan lain sebagainya.
Namun di balik cerita suram tersebut, ada komunitas TKI di Arab Saudi yang tidak terekspos media dan jarang diketahui publik. Komunitas tersebut bisa mendobrak paradigma kultur Arab Saudi yang terkesan tertutup dan serba dilarang. Mereka terbentuk dari adanya beberapa kesamaan, mulai dari kesukuan, hobi, kegiatan bahkan pandangan politik!
1.Club Sepak Bola TKI
Sepak bola adalah suatu olah raga dan hobi yang dicintai masyarakat dunia, tak terkecuali TKI di Arab Saudi, meski mereka sedang bekerja di luar negeri, namun tak menghalangi aktivitas kecintaanya pada sepak bola. Terbukti dengan adanya puluhan club sepak bola TKI yang ada di Arab Saudi, bahkan setiap tahunya mereka sering melakukan kompetisi di setiap wilayah.
2.Pengajian TKI
Mengaji/menuntut ilmu adalah hal dianjurkan oleh Rasulullah Saw. "Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan". (HR. Ibn Abdulbari). Biasanya pengajian tersebut diadakan di hari jum’at dan diadakan dibeberpa tempat seperti di Masjid Indonesia Jeddah (MIJ) yang di pimpin oleh KH.Arsyad Hidayat Lc, MA, di kediamanya KH Maskur Ghozali yang bertempat di streat Makarona, Jeddah. Serta pengajian yang di pimpin KH Zen Abdullah di Al-Basaten,Jeddah dan pengajian lainya yang ada di Arab Saudi.
3.Paguyuban dan Fans
Sama halnya seperti di Indonesia, di Arab Saudi juga terdapat komunitas fans atau paguyuban, seperti Fans Iwan Fals Arab Saudi atau biasa disebut OI, ada Paguyuban Baraya Sunda Saudi Arabia, Vicing Arab Arab Saudi. Biasanya mereka berkumpul ketika dihari libur dengan mengadakan acara makan-makan dan olahraga bersama.
4.Club Bulu Tangkis
Bulu tangkis adalah olah raga yang paling diminati masyarakat Indonesia, saking cintanya dengan olah raga tersebut, para TKI di Arab Saudi rela mencari dan membuat lapangan untuk menyalurkan hobi dan bakat mereka. Bahkan tercatat ada salah satu TKI bernama Yusuf, Eko, Suwarno, Juki. tergabung dalam PBBC ( Persatuan Bulu Tangkis Badi’ah Club ) yang pernah menjadi juara dalan tournament Aramco yang pesertanya dari berbagai negara. Saat ini juga tengah di gelar kompetisi bulu tangkis yang di selenggarakan PBBC di Riyadh. Untuk wilayah Jeddah juga terdapat 3 club yang bertempat di Muhammadiyah, Rehab dan Sulaeman Faqih, Hamra.
5.Dunia potography dan Videography
Untuk dunia potography dan Videography sekarang baru ada dua group yang terkenal yaitu Portal Kita yang berada di Wilayah Riyadh dan Kompak di wilayah Jeddah.
Group tersebut adalah TKI kreativ  yang di dalamnya berisikan para TKI yang mecintai dunia potography dan videography. Untuk menyalurkan bakat dan hobinya, mereka rela menabung dan menyisihkan uang jajanya untuk membeli sejumlah camera ternama untuk memuaskan hasil jepretanya. Portal Kita populer dengan videonya yang sering meliput kegiatan TKI di Riyadh, seperti aktivitas olahraga dan meliput opini yang berkembang di masyaakat. Sementara kompat dikenal dengan video lip sycn para TKI yang hobi bernyanyi dan akting.
6.Music dan Radio Streaming
Walaupun di Arab Saudi adalah negara yang sangat tertutup tentang music, tapi ternyata banyak TKI di Arab Saudi yang mempunyai group music. Untuk wilayah Jeddah ada beberapa group musik seperti .Romantika Dangdut Generation , OM.Nababa dan OM.Tri Buana. Sementara untuk radio streaming ada dua nama, yaitu andrenata fm dan reza fm mereka biasanya on air pada malam hari untuk menghibur para fans pendengar setianya. Bukan hanya menghibur dengan sajian musik saja, mereka juga membuat kreatifitas seperti membuat drama via seluler, baca puisi dan karaoke.
7.Volly Ball Club
Sama halnya dengan olah raga lainya, pecinta bola volly juga membuat club masing-masing dan membuat tournament setiap tahunya. Untuk saat ini tengah di gelar tournament bola volly Gempa Cup yang diselenggrakan di Asrama Hajji, Madinatul Hujjaj Jeddah dn diikuti 9 peserta club.
Tatang Muhtar pengamat sosial di Arab Saudi mengatakan, komutitas TKI yang ada di Arab Saudi harus mendapat suport dari pemerintah dan media.
“Seharusnya para wartawan yang datang ke Arab Saudi menyempatkan untuk meliput kegiatan para TKI yang mempunyai kreativitas, jangan hanya memberitakan sisi kelamnya saja, “ ujarnya.
sebetulnya dalam tatanan sosial, kehidupan tki di arab saudi "wajar" jika dikategorikan sebagai warga kelas sudra, sebagai warga asing kelas kaum proletar. Namun bukan berarti aktifas mereka menjadi terbatas sama sekali, tetaplah hak2 dasar bisa terpenuhi bahkan ada beberapa komunitas wni/tki di arab saudi.
(iyd/ttg)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H