Menjadi pendidik adalah suatu pekerjaan yang mulia dan berdampak langsung pada pembangunan manusia dalam sebuah negara. IPM tidak bisa bergerak kearah positif manakala sebuah negara tidak memiliki warga masyarakat yang mau mencurhkan isi kepalanya ke kepala yang baru sehingga tercipta transfer of nowladge pada individu yang baru.
Bulan berganti tahun, tahun berganti zaman, sesuatu yang wajar dimasa lampau menjadi sesuatu yang asing dimasa kini. Modul, silabus, perangkat hingga cara mengajar tentu mengalami perubahan menyesuaikan perubahan zaman saat ini. ketika saya masih duduk di bangku sekolah (dulu) tak asing tangan guru menyapa pipi kami dengan keras sehingga menimbulkan rasa hangat setelahnya. namun kami  kemudian menjadi warga yang tertib.
Saat tiba estafet pendidik itu ketangan kami para generasi muda, ternyata cara itu sudah tidak diperkenankan lagi, seorang guru yang mulanya  adalah sumber belajar utama kemudian berubah peranya sebagai tutor, Teacher-centered menuju Student-centered.
Tantangan pendidik ditiap-tiap tempat tidak sama seperti teori yang dijelaskan oleh para ilmuan dan cendikia. tidak jarang sebuah solusi yang diberikan pemateri saat webinar haya sebuah quote berjalan yang cukup menjadi teori saja.Â
Guru sesungguhnya adalah peneliti dan akademisi yang menciptakan teori belajar sesuai dengan kondisi warga belajarnya sendiri.
Intan Wahyu Permana
Sekertaris PGRI Cab. Purwoharjo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI