Dari Primitif ke Kompleksitas Penyampaian Pesan
Kita tahu bahwa penyampaian pesan kepada seseorang tidak bisa instan dan melalui suatu proses. Dalam ilmu komunikasi, proses ini melibatkan pemberi pesan, penerima pesan dan media. Secara umum penyampaian pesan dapat dilakukan dengan secara verbal atau lisan yang harus dapat dimengerti antara pemberi dan penerima pesan. Awalnya, komunikasi dilakukan secara sederhana dan primitif seperti mengungkapkan kebutuhan organis. (Gonick 2007, dan Wikipedia, 2016). Contohnya, sinyal kimiawi pada organisme awal untuk reproduksi. Seiring adanya morfologi, sinyal kimiawi primitif juga mengalami evolusi dan terjadi perilaku yang lebih rumit, seperti tarian kawin pada ikan.
Pada manusia, komunikasi terjalin lebih kompleks lagi karena memiliki akal dan pemikiran. Bentuknya seperti gestur tubuh, bahasa sinyal, dan tulisan. Dalam penyampaian pesan dua arah sederhana, seperti terlibat pembicaraan, hanya akan menjadi efektif apabila pesan dapat dicerna. Proses interaktif dan tanya jawab akan terjadi apabila pesan belum dicerna secara jelas. Lain halnya dengan pesan satu arah, contohnya bunyi bel, kentongan pos kamling, dan klakson mobil. Pesan harus mudah dicerna langsung karena tidak ada proses interaksi. Lebih kompleks lagi, acara media seperti iklan TV, radio ataupun berita.
Kita juga tahu bahwa penyampaian pesan berita sebelum era teknologi mutakhir masih terjalin konvensional, seperti melalui televisi ataupun radio; yang bahkan masih berlaku sampai sekarang. Sejak adanya smartphone seperti mendekonstruksi kebiasaan tersebut. Semua aktivitas, baik urusan pekerjaan sampai hiburan, semua ada dalam satu genggaman. Termasuk dalam urusan membaca berita.
Ada alasan mengapa dalam membaca berita perlu beralih ke platform mobile, yaitu (1) praktis dan ekonomis, tidak membutuhkan lagi kertas sehingga lebih ramah lingkungan, (2) cepat diterima, berita yang beredar di internet akan lebih cepat diakses dan diterima daripada sumber konvensional, (3) menghargai waktu, aplikasi dalam smartphone dapat dibuka sewaktu-waktu sehingga bagi pengguna yang smart untuk mengisi waktu luang dengan mengikuti berita ter-update.Â
Selain kelebihan, adapula kelemahannya. (1) Berita yang beredar di internet layaknya 'bola salju', semakin membesar dan mudah tersebar. Jika sumbernya mempunyai kredibilitas tidak akan bermasalah, lain halnya dengan berita hoax yang merugikan. (2) Banyaknya berita miring dari sumber tidak jelas memberikan pengaruh negatif kepada pengguna, seperti lebih emosional dalam menanggapi permasalahan. Akhirnya hal ini menimbulkan bullying, komentar tidak pantas atau hal negatif lainnya.
Sebagai user yang smart dalam menggunakan smartphone atau gadget mutakhir, tidak bisa menolak datangnya arus teknologi, harus menggunakannya secara bijak. Alasan untuk migrasi kepada e-news adalah pilihan lebih baik daripada konvensional dengan pertimbangan tertentu. Penulis yang menggunakan platform android, tentu melihat banyak aplikasi yang menawarkan berita.Â
Tidak asal pilih, banyak aplikasi kompetitor yang ingin meraup keuntungan dengan berita tidak bermutu (seperti horor atau repost), berdasar jumlah klik/tap, asal release (dengan tingkat kesalahan penulisan tinggi), ataupun banyak pop up iklan yang mengganggu. Hal itu tidak akan mungkin terjadi jika Anda memilih aplikasi Kurio. Kami merekomendasikan aplikasi berita tersebut.
Kurio tidak hanya harian online, tetapi juga website dan blog favorit dengan konten terbaik dan terkini secara cepat, praktis dan hemat data. Dengan aplikasi ini, Anda tidak perlu repot untuk browsing pada tab browser dan tidak perlu khawatir berita tersebut hoax. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang Kurio, silahkan masuk pada link berikut https://kurio.co.id/#page-1
 Kurio, Menjadikanmu Selalu Lebih Tahu Berita di Sekitarmu