Berapa banyak aplikasi sosial media yang ada di hp mu? Berapa teman yang ada di sosial media mu? Apakah mereka benar temanmu? Perkemabangan smartphone dengan berbagai aplikasi sosial media yang memudahkan penggunanya untuk bertemu dengan teman-teman lama hingga berkenalan dengan teman baru.
Hari gini tak punya media sosial? Ya, pasti akan dibilang tidak gaul, nora, tidak eksis. Disatu sisi dengan kehadiran berbagai aplikasi media sosial yang bisa diakses lewat smartphone memang memudahkan penggunanya untuk menanyakan kabar keluarga, teman hingga mengetahui informasi terkini yang di share oleh pengguna media sosial lain. sosial media juga menawarkan penggunanya berkenalan dengan seseorang tanpa harus berjabat tangan dan bertatap muka secara langsung.
Disisi lainnya pengguna sosial media teralalu sibuk memperhatian orang-orang yang jauh disana tanpa ingin mengetahui orang-orang yang berada disekitarnya. Tidak semua informasi yang di share oleh pengguna sosial media itu bermanfaat, karena tak jarang banyak pengguna media sosial membagikan konten porno hingga isu-isu yang tak jelas faktanya.
Kebiasaan menggunakan smartphone akan menibulkan ketergantungan yang disebut nemophobia. Nomophobia adalah jenis fobia yang ditandai ketakutan berlebihan jika seseorang kehilangan ponselnya. Orang yang menderita nomophobia selalu hidup dalam kekhawatiran dan selalu was-was dalam meletakkan ponselnya, sehingga selalu membawanya kemanapun pergi.
Penderita nomophobia bahkan dapat memeriksa ponselnya hingga 34 kali sehari dan sering membawanya hingga ke toilet. Ketakutan tersebut termasuk dalam hal kehabisan baterai, melewatkan telepon atau sms, dan melewatkan informasi penting dari jejaring sosial. http://health.detik.com/
Entah karena mulai bosan dengan inovasi smartphone yang terlampau canggih dengan berbagai media sosialnya. Para ahli memperkirakan tahun 2015. Era smartphone dan media sosial akan merosot.
Hasil survei Hotwire, agensi komunikasi asal London, Inggris, menemukan bahwa ada sejumlah orang (kelompok yang cukup besar) yang mendambakan kehidupan lebih sederhana. Mereka beranggapan bahwa meminimalisir penggunaan teknologi akan berdampak pada meningkatnya kualitas kehidupan.
Survei yang dikemas dalam sebuah laporan bertajuk 'Digital Trends Report' ini berkesimpulan bahwa gerakan anti-teknologi akan mulai muncul di tahun 2015 mendatang. Tren ini dinamakan Neo-Luddite atau gerakan Neo-Luddism.
Neo-Luddite sendiri adalah filosofi hidup menentang berbagai bentuk teknologi modern. Gerakan Neo-Luddism juga melawan gaya hidup konsumerisme dan mencegah terjadinya ketergantungan manusia terhadap teknologi, atau yang kerap disebut sebagai 'Computer Age' (Zaman Komputer). http://tekno.liputan6.com/
Pernahkah anda melihat akun facebook yang memiliki teman ribuan hingga ditulis “full” yang artinya penuh atau akun yang memiliki nama “jilid 2”, “season 2”, “bagian 2” yang artinya memiliki akun lebih dari satu. Mungkin kita memiliki jumlah teman ribuan di facebook yang jelas-jelas maya. Tapi coba lihat tetangga kita, apa kita mengenal mereka? Yang jelas-jelas keberadaannya bersebelahan dengan tempat kita tinggal.
sekarang mari kita matikan smartphone dan mulai mengetuk rumah tetangga, ajaklah tiap tetangga berkenalan. karena gaul, eksis itu tak mesti selalu di media sosial.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI