Mohon tunggu...
Irwan Kusumah
Irwan Kusumah Mohon Tunggu... -

Logika hanya mengantarkan kita dari A menuju B, Tapi imajinasi mengantarkan Kita dari A sampai tak terhingga...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Gorengan Gengster Ujungberung

15 Desember 2014   07:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:18 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14185786851079071756

Gorengan, siapa sih yang tak mengenal cemilan yang satu ini, makanan yang dominan dibuat dari tepung terigu lalu digoreng. Ada dua macam jenis gorengan, satu gorengan asinan dan dua gorengan manis. Gorengan asinan berupa bala-bala, gehu, dan tempe mendoan, sedangkan untuk gorengan manis berupa pisang goring, atau ubi goreng.

Nampak tidak ada yang spesial dari penjual gorengan di daerah ujung berung, tepatnya di pasar ujung berung sekitar 200 meter dari pangkalan ojeg ujung berung. Gorengan  yang diberi nama gorengan gengster ini mulai berdiri dari tahun 2004 hingga saat ini.  Bu Toha 50 tahun bercerita awal mula dagangannya diberinama gorengan gengster “dulu banyak anak-anak mahasiswa UIN yang sering nongkrong dan bercanda di tempat dagangannya hingga tercetuslah nama gorengan gangster hingga sekarang”  ungkap Bu Toha yang telah memiliki 4 orang anak ini. Bu Toha juga menambahkan bahwa spaduk berisi daftar harga yang tertempel di tembok tempat dia berjualan merupakan pemberian dari para mahasiswa UIN yang sering nongkrong dan membeli dagangannya.

Sama seperti kebanyakan penjual gorengan pada umumnya, gorengan gengsterpun menjajakan bala-bala, gehu, tempe mendoan dan pisang goreng. Namun, ada yang berbeda dari ukuran gorengan kebanyakan penjual gorengan, gorengan gengster ini memiliki ukuran yang lebih besar dengan harga yang relatif murah, dengan mengeluarkan uang sebesar Rp.3000 kita akan mendapatkan 5 buah gorengan.

Gorengan gangster yang mulai menjajakan daganannya pada pukul 21.00 hingga pukul 03.00 dini hari, Sangat cocok bagi anda yang sedang begadang bersama teman atau sekedar mencari cemilan penganjal perut di malam hari. Dengan dibantu suami dan kedua karyawannya, setiap hari Bu Toha bisa menghabiskan terigu sebanyak 50 kg dihari biasa dan 85 kg di hari libur atau malam minggu. gorengan gengster ini akan mulai ramai pembeli sekitar pukul 23.00, apalagi bila malam minggu atau hari libur tiba, pembeli harus bersabar menunggu untuk bisa mencicipi gorengan yang renyah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun