Mohon tunggu...
Iwan Zahar
Iwan Zahar Mohon Tunggu... -

Iwan Zahar, penulis buku 11 Kiat Jitu Fotoggrafer profensional, pernah mengajar fotografi di Univ Malaysia Kelantan, penulis buku Catatan Fotografer, bukufoto 12 KM dan 11 Kiat Jitu Fotografer Profesional. Pemenang beberapa lomba foto Internasional PX3, Cangkarukbukufoto. Eksebisi foto bersama fotografer Vietnam di Balai Soedjatmoko, Solo. Penulis jurnal ilmiah pembelajaran foto di jurnal SCOPUS dan IJOCA (Komik) Prof John Lent.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengembangkan Gaya Foto, Emang Perlu?

27 Juli 2017   09:08 Diperbarui: 27 Juli 2017   09:41 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepertinya Gaya Foto itu seakan sudah menjadi  ciri atau "gimmick" dari fotografer supaya bisa menang dalam kompetisi di dunia professional.  Ada orang yang secara sengaja menggunakan lensa sudut lebar terus, ada juga yang menggunakan lensa tele dengan bokeh yang kuat.  Awalnya saya paling terinspirasi dengan fotografer Ernst Haas malah ga tertarik dengan Ansel Adams dan Henri Cartier Bresson.   Sewaktu saya masih pemula mengembangkan teknik dari fotografer favorit merupakan tantangan baru.  Saya tertarik pada double exposed dari Ernst Haas.  Dia selalu memotret under exposed dan pada foto yang kedua diambil over exposed. 

Saya pernah coba  waktu awal gabungan tersebut tetapi kurang bagus dan akhirnya saya gabung dua slide antara lukisan monet yang saya repro bagian dari buku lukisan digabung dengan pemandangan yang over exposed di Frankfurt.   Pada era digital saya coba memotret pohon dengan tumpukan sampai 9 tumpukan karena saya malas meniru fotografer lain yang menangkap lambatnya deburan di laut dengan filter ND dan kecepatan sangat lambat.  Akhirnya saya berhasil menangkap efek gerak dari pohon yang tertiup angin karena dari tumpukan foto.  Pohon itu difoto dengan kamera di atas tripod dan berkali kali saat pohon itu tertiup angin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun