"Sampai stasiun kereta pukul setengah dua duduk aku menunggu tanya loket dan penjaga kereta tiba pukul berapa ? Biasanya kereta terlambat, dua jam cerita lama". Lagu lawas penuh nuansa kirtik milik Iwan Fals ini sempat menjadi hits di zamannya. Iwan Fals berusaha menerjemahkan keresahan masyarakat atas ketidak becusan pemerintah mengurus angkutan umum masa milik masyarakat. Keresahan ini tidak pernah berhenti, terus berlanjut sampai saat ini....besok, lusa...itu pasti..Seharusnya Iwan Fals kembali turun ke Jalan dan menciptakan lagu dengan judul yang sama versi II.... Penundaan kenaikan harga tiket kereta api kelas ekonomi oleh pemerintah disambut baik oleh masyarakat. Pemerintah menilai tingkat ekonomi dan pendapatan masyarakat masih cukup rendah dan belum memungkinkan kebijaksanaan menaikkan harga tiket dapat berjalan dengan baik. Pemerintah juga menilai dengan sangat cermat bahwa daya beli masyarakat masih sangat rendah. Tetapi anehnya pemerintah sulit mendengar penilaian masyarakat akan rendahnya daya peningkatan kualitas fasilitas kereta api itu sendiri. Inilah realita yang sedang terjadi di sepanjang rel-rel kereta api yag membentang ribuan kilometer di atas tanah tecinta nusantara. Pemerintah berjalan sendiri, dan masyarakat berjalan sendiri. Rel kereta api dan gerbong-gerbong tua yang seharusnya menjadi besi-besi kokoh yang mempertemukan kebijaksanaan pemerintah dan kehidupan masyarakat tak mampu memainkan peran vitalnya...kasihan Lalu sampai kapan semua bisa menjadi lebih baik ? sampai kapan pemerintah bisa menjadi payung yang nyaman buat masyarakat ? tak ada yang bisa menjawab dengan pasti dan penuh kayakinan, yang bisa ditanyakan saat ini oleh semua masyarakat hanya...Harga tiket berapa ?, kereta tiba pukul berapa? ...susahhhh Tahun 2011 baru memasuki hari ke 10, semoga sisa hari-hari yang masih sangat panjang tahun ini mampu diisi dengan sebuah pekerjaan yang lebih baik oleh pemerintah yang bertanggung jawab terhadap fasilitas transportasi kereta api di tanah air seraya menjadikan masyarakat sebagai partner pembangunan dan menerima budaya kritis masyarakat sebagai cambuk pembangunan. Kereta api yang panjang, membawa harapan yang besar.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H