Mohon tunggu...
Iwan Wahyudi
Iwan Wahyudi Mohon Tunggu... Penulis - Founder PenulisKreatif.com dan PenerbitSatuArah.com

Penulis Kreatif adalah jasa penulisan terlengkap di Indonesia || Membantu Anda dalam penulisan buku umum (sebagai writer, co writer dan ghost writer), buku kisah hidup (biografi, autobiografi dan memoar) serta konten perusahaan (Buku Sejarah Perusahaan). Penerbit Satu Arah adalah Penerbit yang Lebih fokus menerbitkan buku Biografi dan Motivasi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Biografi sebagai Kisah Hidup yang Layak Dibagi

12 Mei 2014   21:12 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:35 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penting untuk memahami pernyataan bahwa biografi sebagai kisah hidup yang layak dibagi. Setelah sebelumnya kita membahas tentang karakteristik buku autobiografi, saat ini pembahasan kita akan tertuju pada buku biografi sebagai salahsatu jenis buku kisah hidup dan berbagai pemahaman orang tentang buku biografi. Dengan pemahaman akan hal ini semoga Anda akan menemukan berbagai manfaat dalam setiap buku biografi.

Berbicara tentang buku biografi sebenarnya berbicara tentang bagaimana kita mengisahkan sebuah kisah hidup seseorang yang telah meninggal. Meskipun dalam keseharian masih banyak yang menyebut semua buku kisah hidup menjadi buku biografi. Ada banyak sebutan untuk buku kisah hidup, dan memang diantara sebutan yang umum itu adalah buku biografi.

Sebenarnya buku kisah hidup itu terbagi menjadi tiga bagian. Buku biografi, adalah buku yang mengisahkan kisah hidup seseorang yang telah meninggal. Buku autobiografi, adalah buku yang mengisahkan kisah hidup seseorang yang masih hidup. Dan memoar, yaitu buku yang bercerita tentang cuplikan atau potongan kisah hidup seseorang selama beberapa tahun yang menurut sang tokoh lebih menarik.

Jadi jika ada yang menyebut kata biografi, maka yang harus kita pahami bahwa buku tersebut menceritakan kisah hidup seseorang yang telah meninggal. Dengan begitu tentu saja pihak yang menulis buku biografi adalah orang terdekatnya. Baik ditulis sendiri atau dengan meminta bantuan seorang penulis biografi profesional.

Banyak alasan mengapa sebuah buku biografi ditulis. Dari sekian banyak alasan yang ada, maka yang paling mendasar adalah karena pihak terdekat tokoh yang ditulis ingin membagikan kisah menarik orang yang dicintai itu kepada banyak orang. Jika hal ini yang memotivasi orang-orang terdekat sang tokoh yang telah meninggal itu, maka bisa dipastikan bahwa mereka telah mengartikan bahwa sebuah buku biografi sebagai kisah hidup yang layak dibagi.

“Banyak kisah yang berisi tentang perjuangan hidup, nilai-nilai religi atau nilai panutan yang bernilai dari seorang tokoh yang telah meninggal dimana kisah itu patut dipelajari oleh banyak orang,” ungkap seorang klien kepada saya yang ingin kisah hidup orang terdekatnya yang telah meninggal dibukukan menjadi buku biografi.

Dengan mengisahkan sebuah perjalanan hidup yang menarik dan bermanfaat dari seorang tokoh yang patut di teladani, maka bukan hanya keuntungan materi yang bisa didapatkan jika penjualan sebuah buku biografi sukses di pasaran, tapi pihak yang menulis buku biografi tersebut juga telah memberikan manfaat kepada orang lain dengan nilai-nilai keteladanan tokoh yang bisa menginspirasi banyak orang meski sang tokoh tersebut sudah meninggal.

Jadi bagi Anda yang ingin mengabadikan kisah hidup orang terdekat Anda yang telah meninggal menjadi sebuah buku, maka buku biografi menjadi pilihannya. Anda bisa menulisnya sendiri dengan berbagai memori selama beliau hidup bersama Anda. Atau jika Anda ingin hasilnya lebih menarik, Anda bisa menggunakan jasa penulis biografi sebagai pelaksana niat Anda itu. Itulah makna bahwa buku biografi sebagai kisah hidup yang layak dibagi sebagaimana pembahasan kita kali ini.

Sumber: Penulis Biografi Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun