Mohon tunggu...
Iwan Wibawa
Iwan Wibawa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I saw skies with many kind of clouds, I met many people with many stories, life so amazing, life and death, sick and health, poor and rich, its just a matter of time, life its just like a box of chocolates, you did not know what inside

Selanjutnya

Tutup

Politik

Episod Pak Luthfi, Darin dan Satpam Komplek

22 Mei 2013   15:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:11 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Keterangan satpam komplek dimana  Darin tinggal  beserta kedua orang tuanya di rumah kontrakan, mengatakan bahwa dia pernah disuruh memijat pak Luthfi,  pada saat itu pak Luthfi memanggil Darin dengan panggilan "mamah" sedangkan Darin memanggil pak Luthfi "ayah".  Saya hakul yakin jika keterangan satpam tersebut benar adanya. Tidak ada motif apapun bagi pak satpam untuk berkomentar seperti itu.

Pak Luthfi sering mampir dirumah tsb biasanya seminggu 2 kali, siang hari dan tidak pernah lama, namun pernah juga Pak Luthfi sampai 2 hari di rumah tsb namun tidak pernah keluar rumah.

Yang mengejutkan dari berita tsb adalah bahwa Darin ternyata masih pelajar dan lebih mengejutkan lagi keterangan kedua orang tua Darin bahwa Darin belum menikah dan tidak kenal Pak Luthfi.

Sudah 2 kali Darin dipanggil KPK dan mangkir, jika diperlukan KPK akan menjemput paksa Darin, demikian keterangan KPK kepada media.

Benarkan Darin sudah menikah siri dengan pak Luthfi ? kalau itu dibenarkan oleh kedua orang tua Darin, bahwa Darin sudah menikah siri dengan pak Luthfi maka  nama pak Luthfi terselamatkan, paling tidak nikah siri lebih baik daripada berzinah.

Dalam situasi begini logis kalau kedua orang tua Darin berusaha membebaskan anaknya dari persoalan yang membelit anaknya, dan berusaha untuk melepaskan keterkaitan Darin dari pak Luthfi namun persoalan itu sudah demikian membesar sehingga menggulung siapa saja yang berkaitan dengan pak Luthfi akan terseret bagaikan terseret arus banjir bandang, maka kesan terjadi nya perzinahan sangat kuat.

Keterangan satpam komplek jelas keterangan yang tidak terbantahkan, dan semakin memojokan posisi Pak Luthfi sebagai tokoh yang seharusnya menjadi panutan, ditambah keterangan bantahan orang tua Darin bahwa tidak ada perkawinan siri dan tidak mengenal pak Luthfi jelas mencari cara yang terlalu mudah untuk keluar dari masalah, namun itu justru semakin memojokan posisi pak Luthfi.

Tidak bisa dibayangkan beban berat  psikologis dari Darin yang masih sebagai pelajar sekolah menengah dalam menghadapi guru, temen temen dan lingkungannya.  Darin oh darin anda bukan wanita pertama yang terseret dan terjerat masalah semacam ini, sudah banyak pendahulu anda yang bernasib sama dengan anda, terseret pusaran arus sebuah masalah yang seharusnya tidak perlu terjadi, namun jika uang sudah menjadi segala galanya maka tidak ada lagi logika yang lurus, semuanya menjadi bengkok.

Cerita tersebut diatas bisa dijadikan satu episod sinetron di televisi, dibagian akhirnya bisa diserahkan kepada penonton, mau jadi seperti apa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun