Mohon tunggu...
Muhammad Ichwan
Muhammad Ichwan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Make health as your needs

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Bisul Lebih Dekat

4 November 2014   04:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:45 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Salah satu gejala yang menyerang kulit ini sudah sangat populer dikalangan masyarakat. Bahkan tak ada satu pun manusia di bumi yang tidak pernah melihat bahkan terkena bisul. Awalnya saya mengalami bisulan ketika masih sangat kecil dan itu termasuk wajar karna kata orang itu bisa tanda bahwa saya alergi dengan telur. Tetapi menginjak usia kepala 2 ternyata bisul ini kembali berjumpa dengan berdiam diri disalah satu bagian tubuh saya dan berhasil membuat saya tidak nyaman selama beberapa hari bahkan badan saya terasa panas dan diikuti dengan demam serta hidung tersumbat. Oke mari kita lanjut. Menurut wikipedia, Bisul(bahasa Latin:abscessus) adalah sekumpulannanah(neutrofilmati) yang telah terakumulasi di rongga di jaringan setelah terinfeksisesuatu (umumnya karenabakteriatauparasit) atau barang asing (seperti luka tembakan/tikaman). Bisul adalahreaksi ketahanandari jaringan untuk menghindari menyebar nya barang asing di tubuh. Organisme atau barang asing membunuhselsekitarnya, mengakibatkan keluarnya toksin. Toksin tersebut menyebabkanradang,sel darah putihmengalir menuju tempat tersebut dan kemudian meningkatkan alirandarahdi tempat tersebut. Struktur terakhir bisul adalah dinding bisul yang terbentuk oleh sel sehat untuk mencegah barang asing tersebut masuk ke dalam tubuh dan mencegah terkena nya sel lain. Namun, enkapsulasi ini berfungsi untuk mencegah sel imun untuk menyerang bakteri atau barang asing di bisul.

Selanjutnya saya menganggap bahwa bisul itu sama dengan jerawat. Ternyata anggapan saya ini terbantahkan setelah saya membaca artikel yang dilansir diinternet. Disisi lain, jerawat adalah komedo yang telah lama membusuk dan melibatkan kuman masuk ke dalam penyumbatan. Dengan kata lain, jerawat disebabkan oleh penyumbatan minyak hasil dari produksi kelenjar minyak di pori-pori kulit dengan melibatkan kuman. Pada saat minyak dihasilkan oleh kelenjar minyak, minyak akan secara perlahan ikut membawa sel kulit mati. Biasanya pada situasi ini, bakteri akan ikut masuk menyerap bersama minyak. Saat minyak tersumbat di pori-pori kulit, minyak akan menumpuk dan bakteri akan berkembang. Nah pada situasi seperti ini, jerawat mulai berkembang membentuk benjolan menggembung seperti bentol. Itulah mengapa jika jerawat lama tidak diobati, maka jerawat akan berubah menjadi semakin meradang. Pada saat proses peradangan ini, biasanya ditandai dengan titik putih di tengah jerawat. Proses peradangan biasanya menghabiskan waktu sekita 3-4 hari. (Sumber : http://bisikan.com/)

Sedangkan bisul atau abses adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphyloccocus Aureus. Gejala awalnya berbentuk bulat seperti jerawat tanpa nanah namun lama kelamaan akan berubah menjadi kemerahan dan memiliki puncah nanah berwarna putih. Puncak nanah berwarna putih ini adalah sel darah putih dan protein yang sedang melawan bakteri Staphyloccocus Aureus. Pada kasus seperti ini, bisul akan merembet ke jaringan kulit disekitarnya. Maka tidak heran biasanya bisul ini sering terasa nyut-nyutan, dan tubuh pun merasa demam. Nah, bagaimana cara mengobati bisul? Perlakuan utama untuk sebagian besar bisul adalah Aplikasi panas, biasanya dengan membasahi daerah bisul dengan air hangat atau kompres panas. aplikasi Panas meningkatkan sirkulasi ke daerah tersebut dan memungkinkan tubuh untuk lebih baik melawan infeksi dengan membawa antibodi dan sel-sel darah putih ke lokasi infeksi. Selama bisul masih berukuran kecil, memecahkan daerah tersebut tidak membantu, bahkan membuat semakin menyakitkan. Namun, setelah bisul menjadi lembut atau "bentuk kepala" atau inti nanah sudah tampak, maka dapat dibersihkan. Antibiotik sering digunakan untuk menghilangkan infeksi bakteri yang menyertainya, terutama jika ada infeksi kulit di sekitarnya. Namun, antibiotik tidak diperlukan dalam setiap situasi. Pada kenyataannya, antibiotik mengalami kesulitan menembus dinding luar abses baik dan sering tidak akan menyembuhkan abses tanpa tambahan drainase bedah. (Sumber : http://asuhankeperawatans.blogspot.com/).

Ada baiknya bila kita mengenal bisul secara dekat. Janganlah mengganggap hal yang sepele dengan apa yang terjadi dengan diri kita sendiri. Karna tubuh adalah alarm sehat yang paling baik bagi kelangsungan hidup kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun