Mohon tunggu...
iwan suryawirawan
iwan suryawirawan Mohon Tunggu... -

" Hidup bagai bendera perang kadang berkibar gagah menantang, kadang robek-robek dan hampir jatuh ketangan musuh tapi harus tetap dipertahankan sampai waktu menghadap Tuhan"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Family Backpacker Road to Mallaca

30 Januari 2010   05:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:10 1583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari yang dinanti telah tiba saya dan istri kembali menyandang Ransel lusuh yang penuh dengan kenangan, ransel ini yang selalu setia menemani kami untuk berpetualang, seperti biasa kami sudah mempersiapkan perjalanan ini jauh-jauh hari sebelumnya, passport,tiket,tulisan informasi destinasi dan yang terpenting uang tabungan yang kami kumpulkan khusus untuk perjalanan, kami punya kebiasaan membeli celengan ayam besar untuk setiap rencana perjalanan dan pada luar celengan itu kami tempel tulisan Road to Mallaca. Ya, tujuan perjalan kami adalah kota Malaka, kota yang terkenal dengan sejarahnya di Malaysia kota ini tepat berada di tepi selat malaka, Selat malaka adalah salah satu selat terpenting didunia karena selat ini membentuk jalur pelayaran antara Samudra Hindia dengan Samudra Pacific dan juga menghubungkan 3 negara besar di Dunia India, RRC dan Indonesia. Sejarah malaka dimulai dari kesultanan Malaka abad ke 14 sampai dengan awal abad ke 15, yang didirikan oleh Parameshwara salah satu keturunan Sriwijaya kerajaannya yang terpusat di sumatra kemudian melarikan diri ke Malaka karena diserang oleh Majapahit. Karena pentingnya malaka banyak negara - negara dari eropa yang ingin menguasainyadan pada tahun 1511 kesultanan Malaka runtuh kemudian direbut Oleh Portugis, Tahun 1641 Belanda menguasai Malaka dan akhirnya tahun 1824 Ingris menguasai malaka hingga Malaysia merdeka dan Malaka saat ini menjadi kota bersejarah di Malaysia. Perjalanan ke Malaka kami mulai dari tempat tinggal kami di Kawasan Tebet Jakarta selatan , untuk menghindari terlambat tiba di Bandara Sukarno Hata pukul 04.00 kami sudah berangkat menuju Bandara naik Damri dari Gambir dengan tiket Rp 20,000/orang, Pesawat yang kami tumpangi tepat sesuai dengan Jadwal pukul 06.00 kami berangkat menuju Batam, kami sengaja mebeli tiket tujuan batam karena jauh lebih murah dari pada tiket tujuan Kuala Lumpur, harga tiket ke Batam Rp 320,000/orang, selain itu jika lewat Batam petualangan akan semakin seru karena banyak tempat yang akan kami lewati. Tiba di Bandara Hang Nadim Batam kami melanjutkan perjalanan ke Batam Center  menggunakan Taxi dengan harga Rp 70,000,-  Batam Centeri adalah pelabuhan Fery besar dan lengkap dengan tujuan Johor Malaysia,Singapore dan lain - lainya, tiba di Batam Center kami langsung membeli Tiket Fery cepat tujuan Johor dengan harga tiket Rp 250,000,-/orang setelah itu kami mengurus bebas fiskal pada loket imigrasi jalur khusu bebas fiskal dengan menunjukan passport kartu NPWP dan foto kopi kartu keluarga, setelah semua dokumen lengkap kami menuju ruang tunggu penumpang pada bagian bawah gedung batam center. Kapal fery melaju cepat setelah menempuh perjalanan 2 Jam kami tiba di Johore Bahru, kami masuk keantrian imgrasi untuk mendapat izin masuk malaysia kebetulan kami bertemu dengan petugas imigrasi yang ramah tanpa ribet akhirnya kami diberi izin masuk Malaysia, keluar dari loket imigrasi kami langsung berjalan menuju tempat pemberhentian Bus dan naik bus dengan jurusan pusat kota johor harga tiket RM 1,- dari pusat kota Johor kami melanjutkan perjalanan lagi naik bus kota seharga RM 3,- menuju Stasiun Bus terbesar di Johor Bahru yaitu stasiun Larkin. Di stasiun ini kami menyempatkan diri untuk makan siang banyak terdapat kedai - kedai khas malaysia yang menyajikan makanan melayu dan India, setelah makan nasi lemak dan teh tarik kami segera menuju loket tempat pembelian tiket tujuan Malacca tiket Bus dari Larkin ke Malaka RM 25,- di terminal ini waktu keberangkatan bus selalu tepat waktu jika kita terlamabat maka kita akan ditinggal. Perjalanan dari Stasiun Larkin ke Malaka di tempuh selama 3 jam dan tanpa macet, selama di dalam bus kami asik menikmati pemandangan kiri - kanan Jalan, kami melewati hutan sawit yang tumbuh rapih dan juga melewati beberapa tempat pemberhentian Bus untuk isirahat dan WC,  tempat yang bersih dan rapih sekali termasuk WCnya walaupun bersih WC di sini Gratis. akhirnya Bus tiba di Malaka Sentral yang merupakan pusat kota Malaka di sini terdapat Stasiun Bus luarkota dan dalam Kota, pasar borong atau istilah dari Pasar besar, pertokoan dll. dari Malaka Sentral kami melanjutkan perjalanan menuju Gedung Merah yang merupakan pusat Pelancongan di Malaka untuk menuju Gedung Merah kami naik bus kota dengan harga RM 1,- / orang. bus yang nyaman dengan kursi empuk dan kaca besar di kiri kanan dan AC dingin membuat kami nyaman untuk melihat kekanan - dan kekiri jalur bus. " Gedung Merah " sesuai dengan namanya gedung di kawasan ini berwarna merah sejak jaman belanda gedung ini sudah dibangun dengan warna merah, kami tiba di kawasan gedung merah dan turun dari Bus, disini banyak sekali di temukan touris -turis karena ini adalah pusat dari pelancongan di Malaka. lokasi - lokasi wisata dan bersejarah yang ada di kawasan ini adalah : 1. Stadthuys yang dibangun tahun 1650 oleh Gubernur Belanda yang saat ini sudah menjadimusim sejarah dan ethnography. 2. Gereja. 3. Muzium Samudra, yang merupakan musium kelautan dan maritim dari Malaka disini terdapatreplika kapal kayu Portugis dengan ukuran yang sebenarnya. 3. Porta de Santiago, benteng yang dibangun oleh Portugis tahun 1511 untuk menghadapi serangan dari Belanda. 4. Replika Istana Sultan Malaka sesuai dengan ukuran sebenarnya. 5.Musium Stempel 6. Proklamation of Independence memorial yang dibangun tahun 1912. 7. Masjid Kampung hulu dibangun tahun 1728 yang memiliki arsitektur unik. 8. Jonker Street , kawasan Pecinan disini banyak terdapat toko - toko suvenir dan lat rumah tangga. Kami menginap di kawasan jalan Heeren Street dengan tarif RM 80/malam. kami tinggal di malaka selama 2 malam dan 3 hari , yang kemudian petualangan kami lanjutkan ke Kota Johor. Informasi biaya perjalanan ala Family Backpacker menuju Malaka : 1. Tiket pesawat Jakarta - Batam Rp 320,000 ( tergantung harga saat ini ) 2. Boarding pass Bandara Rp 40,000,- 3. Taxi dari bandara Hang Nadim Batam - Batam Center Rp 70,000,- 4. Tiket Feri Cepat Rp 250,000,- Batam center - Johor Bahru 5. Bus dari pelabuhan fery johor bahru ke pusat kota RM 1,- Pusat kota ke - Stasiun Larkin RM 3,- Stasiun Larkin - Malaka sentral RM 25,-   malaka  sentral - Gedung Merah RM 1,- 6. Penginapan RM 80,-  ( banyak alternatif bahkan ada yang RM 40,- atau sampai RM 300,- tergantung hotel ) 7. makan  : sekali makan rata -rata RM 10,- ( katagori makan menengah ke atas ) air mineral keci RM 1,- ( lebih baik bawa tumbler bisa isi ulang di hotel ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun