[caption id="attachment_172288" align="aligncenter" width="604" caption="Rekan Guru Saat menanti pembuatan rekening baru di salah satu Bank"][/caption]
Uang sertfikasi untuk kesekian  kalinya akan cair di daerahku sejak tahun 2007. Dari tahun ketahun pencairan uang sertifikasi tersebut ternyata banyak catatan-catatan yang kelihatannya perlu di benahi dan menjadi PR buat yang berwenang. Ternyata mendapatkan tunjangan sertifikasi untuk pencairannya di daerah perlu perjuangan dan kesabaran serta pengorbanan untuk semua pihak.
[caption id="attachment_172289" align="aligncenter" width="480" caption="Suasana Pengisian Formulir Untuk membuat rekening Baru di salah satu Bank....berdesak-desakan....setelah meninggalkan jam ngajar!"]
1. Adminstrasi untuk pencairan kelihatannya belum pas dan selalu di rubah-rubah dari waktu kewaktu. Mulai dari pengumpulan berkas dan administrasi pencaiaran yang selalu menjadi beban para guru yang sudah di sertifikasi.
2. Tata cara pencairan melalui rekening dan bank yang di tunjuk selalu berubah dan berganti bank. Ini merepotkan guru-guru, setiap kali pencairan selalu di bebani administrasi pencairan yang memakan waktu, sehingga menggangu aktifitas proses belajar mengajar di kelas . Selain itu guru bertumpuk rekening bank nya. Benar-benar situasi dan kondisi yang memusingkan! Ganti-ganti Bank !
3. Dalam pencairan dana, uang yang di terima para guru ada saja yang berbeda, walau golongan dan masa kerjanya sama. Entah apa dan aturan mana yang di pakai !
4. Di jaman yang serba maju teknologi ini, kenapa tidak memakai teknologi untuk mempermudah prosesnya. Yang dapat tunjangan sertifikasi kan guru yang profesional, tapi pelayanannya kok kurang profesional? Benar untuk jadi guru profesional perlu waktu.....abisnya uang sertifikasinya juga di beri waktu untuk cairnya !
[caption id="attachment_172291" align="aligncenter" width="480" caption="Cape....Letih....Lesu...menunggu giliran di panggil untuk mengisi dan membuka rekening baru di bank....seharian sampai magrib....subhanallah !"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H