Meraih mimpi dan asa untuk bisa berbuat sesuatu dan tampil di tingkat nasional rasa-rasanya tak seudah membalikkan telapak tangan, perlu kerja keras,usaha yang konsisten dan fokus serta selalu berusaha dan berdoa adalah kunci utama untuk bisa meraihnya.
Berikut saya mencoba berbagi “Pengalaman Baik” saya selama menjadi guru.
Hampir 28 tahun saya sudah menjalani profesi guru, sejak jadi guru di SMP Tamansiswa Cibadak pada tahun 1987 dan sekarang mengajar di SMP Negeri 3 Cibadak baru pertama kali saya di undang dan menjadi Finalis Lomba Kreatifitas Guru (LKG) dalam pembelajaran tahun 2015, suatu ajang lomba bergengsi yang diadakan oleh Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamninan Mutu Pendidikan, Kementerian Indonesia, yang setiap tahunnya digelar. Pada tahun 2015 mengambil tema “Guru Kreatif dan Inovatif Mewujudkan Pembelajaran Berkualitas”.
Berbekal PTK yang berjudul “Meningkatkan Interaksi Belajar Siswa dengan Strategi Flipped Classroom dengan Media Bel Me Log Tweet Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas IX di SMP Negeri 3 Cibadak”, saya bisa tampil dan mempresentasikannya bersama dengan guru-guru SMP terbaik di negeri ini didepan para juri tingkat nasional , tentunya suatu kebanggaan tersendiri buat saya,keluarga, rekan-rekan guru, anak-anak dan Sekolah SMP Negeri 3 Cibadak serta daerah kabupaten Sukabumi.
Menfasilitasi,memotivasi dan menginspiu rasi guru untuk menkreasikan atau menciptakan model-model pembelajaran terbaik tentunya menjadi tugas dan kewajiban guru di abad 21 ini. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta media lainnya yang berbasis kearifan lokal dalam proses pembelajaran tentu menjadi hal wajib guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran sehingga bisa meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi, terampil serta berkarakter dan berbudaya.
Dalam lomba tersebut saya mencoba berbagi dan melakukan penelitin tindakan kelas , bagaimana untuk meningkatkan interaksi belajar siswa yang gurunya sering dan suka pergi ke diklat atau pelatihan, sementara peserta didik harus tetap belajar. Berbekal dari hasil diklat online dan diklat PKB 2 in 1 P4TK Matematika Yogyakarta, saya mencoba menerapkan strategi pembelajaran Flipped Classroom , yaitu strategi pembelajaran terbalik dari model konvensional. Sebelum belajar dikelas , peserta didik sudah belajar di rumah atau dimana saja dengan video-video pembelajaran yang telah dibuatkan dan diposting di blog pribadi PBM Matematika Iwan Sumantri (http://iwansmtri.blogspot.co.id/2015/07/video-pembelajaran-ala-one-sm.html) sebelumnya, sehingga mereka sebelum masuk dan belajar dikelas, peserta didik sudah belajar terlebih dahulu.
Berikut saya gambarkan alur Strategi pembelajaran Flipped Classroom dengan Media Bel Me Log Tweet (Belajar Melalui Blog dan Twitter) :
- Gambar Alur 1 : Isi Tugas Pengamatan Video yang di tayangkan melalui Blog PBM Matematika Iwan Sumantri ((http://iwansmtri.blogspot.co.id/2015/07/video-pembelajaran-ala-one-sm.html
- Gambar Alur 2 : Siswa Memilih Video dari Blog tersebut sesuai dengan Materi yang akan di ajarkan.
- Gambar Alur 3: Siswa mempelajari Video yang sudah di download secara individu/berkelompok sebelum belajar di dalam kelas bersama guru dan siswa lainnya. Isi dan langkah-langkah dalam Video dicermati, di pelajari dan kerjakan, sehingga siswa sudah dibekali materi yang akan di pelajari pada saat di kelas.
- Gambar Alur 4 : Pelaksanaan Pembelajaran dikelas dengan bantuan media bahan ajar power point /video untuk mendiskusikan dan mempersentasikan hasil diskusi pengamatan individu /kelompok pada saat di rumah
- Gambar Alur 5 : Setelah pembelajaran selesai di dalam kelas, siswa mengirimkan tugasnya ke via akun twiter masing-masing dengan format : @onesmmat ..............#Tugas19HSMPN3, #Tugas29HSMPN3, #Tugas39HSMPN3, dan seterusnya sesuai dengan jumlah tugas yang diberikan guru mata pelajaran
Tentunya strategi ini belumlah optimal dan menjadi strategi atau model pembelajaran yang terbaik dalam proses pembelajaran. Namun setidaknya dengan strategi ini, peserta didik akan lebih berani dan mau berinteraksi dikelas dan diluar kelas, karena mereka memiliki kepercayaan diri sudah belajar terlebih dahulu melalui video-video pembelajaran yang telah mereka tonton dan mempelajarinya.
Itulah sebuah gagasan sederhana dari seorang guru matematika yang sedang mencoba dan berusaha untuk menjadi guru profesional di abad 21 walau belum menjadi yang terbaik di tingkat nasional, namun setidaknya sudah berupaya dan berusaha mengharumkan nama kabupaten Sukabumi di tingkat Nasional.