Mohon tunggu...
Iwan Sumantri
Iwan Sumantri Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Guru Matematika Di SMPN 3 Cibadak Kab.Sukabumi

" Satu Orang Musuh terlalu Banyak, Seribu Orang Sahabat Terlalu Sedikit " email : iwansmtri@gmail.com Blog Pribadi : http://pbmiwansumantri.com dan http://guruataya.com "RELA BERBAGI IKHLAS DALAM MEMBERI"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ice Breaker Untuk Mengajar, Kenapa Tidak?

25 Maret 2015   06:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:05 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita para guru di tuntut untuk kreatif dalam proses pembelajaran di kelas. Anak melakukan proses belajar melalui pengalaman hidupnya. Pengalaman yang baik dan menyenangkan berdampak positif bagi perkembangan anak. Anak belajar dari semua yang ia lihat, ia dengar dan ia rasakan. Proses belajar ini akan akan efektif jika anak berada dalam kondisi senang dan bahagia. Begitu juga sebaliknya, anak akan merasa takut, cemas , merasa tidak nyaman dan hasil kurang optimal jika proses belajar anak terlalu dipaksakan.

Salah satu upaya untuk itu adalah Ice Breaker. Ice Breaker adalah peralihan situasi yang membosankan, membuat mengantuk, menjenuhkan dan tegang menjadi rileks, bersemangant, tidak membuat ngantuk, serta ada perhatian dan ada rasa senang untuk mendengarkan atau melihat orang yang berbicara di depan kelas atau ruangan.

Penggunaan Ice Breaker ketika mengajar mampu membuat kelas menjadi lebih hidup,artinya jika Siswa Cinta Guru Plus Cinta Pelajaran, maka akan Semangat Belajar, Semnagat Belajar akan mengantarkan Sukses Meraih Prestasi.

Berikut saya coba, Ice Breaker berupa permainan sederhana yang berfungsi untuk melatih keseimbangan otak kiri dan kanan, kewaspadaan dan kecepatan dalam bertindak.

Cara Bermainnya:

1) Disiapkan 8 koin ( misal Koin Uang Logam Rp 500,oo)

2) Siswa di suruh menyusun koin (menumpuknya menjadi dua koin). Siswa tak akan menemukan kesultan.

3) Sekarang koin-koin itu di susun bertumpuk dua-dua, tapi dengan syarat harus melewati 2 koin lainnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun