Bagaimana hidup untuk merasakan bahwa perjuangan yang sedang dan akan dilakukan ini begitu bermakna?
Tidak ada yang tahu titik keyakinan itu sampai ketika kita mengalaminya sendiri dan itu kurasakan saat bertemu dengannya.
"Hei kamu bisa pegangin payungnya?,"
Suasana hujan yang awalnya rintik berubah menjadi deras sekali dan dia yang sedang merekam aksi itu berbicara padaku. Kita sedang menyaksikan aksi kamisan memperingati 24 tahun Tragedi Trisakti dan Kerusuhan 13-15 Mei 1998.
Kita pun terlibat dalam obrolan kecil, dia menceritakan tentang blognya https://revolusiberdikari.blogspot.com/ Revolusi berdikari yang artinya adalah revolusi yang berdiri diatas kaki sendiri. Aku menyerngitkan dahi karena disaat orang lain menulis blog dengan namanya sendiri, ini malah memakai kata revolusi. Revolusi menurut KBBI sendiri adalah perubahan ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial) yang dilakukan dengan kekerasan (seperti dengan perlawanan bersenjata).
Penampilannya juga begitu mungil dan bersahaja, rambut hitam sebahu, kaos hitam, celana jeans kumel, dan name tag Metro Tv melingkar di lehernya.
"Kamu rutin ikut ini?," Tanyanya padaku
"Pertama kali, pertama kali juga Mba?," jawabku
Di Jakarta iya kalau di Surabaya pernah.. Tambahnya padaku.
Gerakan kamisan sendiri adalah aksi damai yang diadakan sejak 18 Januari 2007 oleh para korban dan keluarga korban pelanggaran HAM di Indonesia menuntut negara untuk menuntaskan pelanggaran HAM berat di Indonesia seperti Tragedi Semanggi, Trisakti, Tragedi 13-15 Mei 1998, Peristiwa Tanjung Priok, Peristiwa Talangsari 1989 dll. Gerakan kamisan ini sudah menyebar ke banyak kota di Indonesia, mulai dari Bandung, Aceh, Malang, termasuk Surabaya.