Mohon tunggu...
Narliswandi Piliang
Narliswandi Piliang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveller, Content Director, Citizen Reporter, Bloger, Private Investigator

Business: Products; Coal Trading; Services: Money Changer, Spin Doctor, Content Director for PR, Private Investigator. Social Activities: Traveller, Bloger. email: iwan.piliang7@yahoo.com\r\nmobile +628128808108\r\nfacebook: Iwan Piliang Dua , Twitter @iwanpiliang7 Instagram @iwanpiliangofficial mobile: +628128808108

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Munaslub Golkar Selesai Sebelum Mulai

19 Desember 2017   11:03 Diperbarui: 19 Desember 2017   18:43 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya verifikasi sepak terjangnya menjadi anggota DPR. Saya simak karir profesionalnya. Maka bukan berlebihan bila saya katakan ia profesional dan mengedepankan hati nurani suci. Maka setidaknya ada lebih dari satu tulisan saya tentang  dirinya dan Golkar.  Dalam kerangka ini sebagaimana dunia online di republik ini, tepatnya khasanah Sosmed, kerendahan hati verifikasi minim di saat minat membaca buku di urutan ke-60 di antara 61 negara diriset, adab menjadi raib, diskusi basi apatah pula dialektika. 

Kendati saya tak mengaktifkan seluruh akun Sosmed saya lagi, artikel panjang di Kompasiana ini pun  disasar untuk dimaki-maki. 

Itulah kita kini.

Media mainstream, di mana sudah lama saya katakan jurnlisme kita mati.  Alm Budiman S Hartoyo, redaktur Senior Tempo, "Jurnalisme kita kini jurnalisme ludah." Maka wartawan cenderung mengarahkan setiap berita tergantung order.  

Acap kali saya simak Titiek Soehartio mengatakan ingin maju Caketum Golkar di Munaslub ini, maka media memelintir berita: Titiek Soeharto mendukung Airlangga, karena semua sudah aklamasi ... bla-bla.

Bukan saja media. 

Beragam tokoh seakan mempersekusi Titiek. Seorang menteri dianggap dekat dengan presiden mengatakan tak usah maju, presiden lebih memilih Airlangga.  

Saya tak tahu akan  skenario apa dimainkan, apakah  benar presiden ok atau tidak , saya sendiri belum mengkonfirmasi. Akan tetapi opini media, opini tokoh, suara DPD I,  dan kehadiran Presiden Jokowi tadi malam diartikan Ketua Umum ya mesti Airlangga.

Warga telah dipertontonkan  sebuah langgam politik  "mulia" katanya selama reformasi ini.

Dalam "kemuliian" itu kita diperlihatkan pembatalan surat penunjukan  Ridwan Kamil Cagub Jabar oleh seorang Ketua Umum hasil Rapat Pleno. 

Dan kini belum pula Munaslub berakhir, seorang Akbar Tanjung sudah bilang jabatan Airlangga hingga 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun