Mohon tunggu...
Narliswandi Piliang
Narliswandi Piliang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveller, Content Director, Citizen Reporter, Bloger, Private Investigator

Business: Products; Coal Trading; Services: Money Changer, Spin Doctor, Content Director for PR, Private Investigator. Social Activities: Traveller, Bloger. email: iwan.piliang7@yahoo.com\r\nmobile +628128808108\r\nfacebook: Iwan Piliang Dua , Twitter @iwanpiliang7 Instagram @iwanpiliangofficial mobile: +628128808108

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengenang Bondan "Maknyus Zaman Old"

29 November 2017   13:37 Diperbarui: 29 November 2017   18:18 2166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews.com

Dalam tulis menulis ini, di momen siang berdialog ringan,  kami pernah bersama Amarzan di mana Bondan ikut nimbrung. Saya simak kepala Bondan berjidat lebar, tampak memgangguk-angguk. Ia bahkan merenung. 

"Profesi wartawan itu semacam kutukan."

"Reporter profesi seumur hidup."

"Biar pun ke mana-mana, pasti balik menulis."

Begitu Amarzan berpetuah.

Bondan, "Benar-Benar!"

Agaknya karena kalimat Amarzan itulah, kiranya Bondan mencoba menjalani reporter itu profesi seumur hidup. Maka ketika ada kasus penggorengan  saham perusahaan Tambang Emas di bukit dan lembah  Busang di Kalimantan, maka Bondan mengerahkan seluruh kemampuan jurnalistiknya, 1996-1997.

Tak tanggung-tanggung.  Ia membiayai liputannya dengan uang pribadinya. Bondan bersabar hati memverifikasi satu item data ke beragam sumber, termasuk verifikasinya mampu membuktikan bahwa rahang gigi Micheal de Gusmao, yang telah dimakamkan tak cocok dengan Gusmao asli, geolog asal Filipina, tokoh sentral, terindikasi pelaku penyemprot  serbuk emas ke bilah bor tambang. Laku culas itu memberikan gambaran besar akan kadar volume  tambang emas Busang.

Saham Emas Busang di bawah bendera perusahaan Bre X Mineral melonjak berpuluh kali lipat di bursa Kanada di antaranya.

Gusmao diberitakan bunuh diri. Ia diberitakan lompat  dari ketinggian chopper mengudara. 

Bondan gigih mencari istrinya, putri Bogor. Sang istri  masih menerima kiriman uang Gusmao, walau dinyatakan mati. Bondan ke Manila. Ia bertemu keluarga Gusmao. Bondan yakin bahwa geolog jatuh dari helikopter itu bukanlah Gusmao.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun