Ajang Trofeo Ronaldinho yang diadakan untuk menyambut dan mempertontonkan “sisa-sisa” kejayaan eks bintang timnas Brasil di Malang, ahad kemarin,26 Juni 2022, memang cukup menghibur dan mengasyikkan.
Tiga tim Rans Nusantara, Arema FC dan Persik Kediri bertanding masing-masing setengah babak (45 menit) bergantian bertanding satu sama lain. Dan karena semua pertandingan skornya draw atau seri maka pertandingan diakhiri dengan adu tendangan penalti.
Mutu dan hasil pertandingan sudah diprediksi tidak seseru Piala Presiden atau Liga 1 karena muaranya hanya satu “menghormati” legenda hidup Brazil yang pernah bermain untuk Barcelona , AC Milan dan PSG itu untuk mempertontokan keahliannya memainkan bola dan bergerak tanpa bola.
Namun sayangnya “kekurangan” ajang kemarin ternyata justru terjadi bintang-bintang lokal yang dikenal orang seperti Christian Gonzales dan Syamsir Alam yang tampil kurang menonjol, padahal untuk tugas tendangan penalti harusnya bisa dilakukan dengan baik, karena hiburannya ada disitu, namun keduanya gagal melaksanakan tugasnya. Gonzales menendang terlalu keatas sementara Syamsir terlalu melebar.
Untuk adu penalti ini kapten Persik Kediri, Arthur Irawan terlihat lebih mumpuni saat membuat gol ala Panenka ketika menghadapi Rans Nusantara.
Bicara kemasan on air, acara ini sangat penuh sesak iklan karena pertandingan baru dimulai sekitar jam 20:30, sementara acara “ngomong-ngomong” sebelum pertandingan dilakukan setengah jam sebelumnya di studio milik Indosiar (IVM).
Dan saat acara seremoni dimulai, semua yang ada di lapangan sibuk berfoto-ria dengan si legenda ini, bahkan Raffi Ahmad yang merupakan kreator dibalik acara ini juga tidak malu-malu menunjukkan suka citanya, belum lagi pemain dari kedua tim (Persik dan Rans) yang sibuk bergantian mengabadikan momen langka itu.
Yang jelas Raffi dan Rudi Salim pemilik Rans dan Ronaldinho seperti Trio R yaitu Raffi, Rudi dan Ronaldinho ketika mereka bersama-sama masuk ke stadion, sayang saja pak Iwan Budianto dari PSSI namanya bukan berawalan dengan R-kalau ya bisa jadi kwartet R.
Dan lucunya akhirnya sepertinya Ronaldinho cukup “bosan” dengan penyambutan dan ramah tamah ini dan ingin segera pertandingan “eksebisi” ini dimulai. Dan benar pertandingan dimulai ketika dia menendang bola yang disiapkan untuknya.
Yang sangat disayangkan saat adu penalti dengan Persik, pemain terbaik dunia tahun 2005 ini tidak ikut menendang dan bahkan dia tidak bermain saat Rans melawan Arema dalam pertandingan terakhir.