Mohon tunggu...
Iwan Nurdin
Iwan Nurdin Mohon Tunggu... -

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)-Jakarta. www.adisuara.blogspot.com www.kpa.or.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ibas Menolak Jadi Sekjen Partai Demokrat

26 Mei 2010   06:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:57 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Marzuki Ali, menuturkan kepada media massa bahwa dirinya diminta menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina oleh SBY jika kalah dalam kompetisi Demokrat 1. Sementara, Andi Malaranggeng juga menyiratkan niat serupa, ia tidak terlalu bernafsu menjadi pengurus DPP.

Nah, yang heboh adalah permintaan Anas Urbaningrum secara terbuka di media massa agar Edhie Baskoro Yudhoyono yang biasa dipanggil Ibas agar menjadi Sekjen Partai Demokrat. Permintaan Anas tersebut belum dijawab oleh Ibas. Menurut banyak tokoh Demokrat, jika banyak yang memberi saran dan masukan, Ibas pasti bakal menerima tawaran tersebut. Jadilah Ibas sebagai calon tunggal Sekjen dalam kepengurusan Anas Urbaningrum kelak.

Ibas, jauh-jauh hari sudah menyatakan dukungan kepada Andi Malaranggeng untuk menjadi nakhoda PD. Bahkan, dalam rangka menggalang dukungan, Ibas pernah mengumpulkan dan “memarahi” DPD dan DPC Jatim karena merasa para pengurus partai wilayah tersebut terlihat ragu-ragu dalam memberikan dukungan kepada Andi.

Sayangnya, meski dalam kongres telah didapuk sebagai Ketua SC, toh hasil menyatakan Anas sebagai Ketua Umum Partai. Dengan begitu, kepiawaian Ibas belum teruji.
Tawaran Anas mempunyai dua makna sekaligus:  Selain menjadi penghantar keakraban antara DPP dan Ketua Dewan Pembina juga sebagai kawah candra dimuka bagi Ibas dalam memimpin sebuah partai politik.

Namun, tawaran tersebut juga punya makna kurang simpatik bagi Ibas. Sebab, ia tidak berkeringat sedikitpun dalam mendukung Anas. Bahkan, ia adalah lawan tanding. Setidaknya begitu cerita-ceritanya di teve. Tawaran tersebut, jika diterima bisa menunjukkan sebuah karakter buruk bagi Ibas. Misalnya, politisi kutu loncat.

Padahal, menurut banyak orang, kiprah dia selama menjadi anggota DPR-RI tidak pernah terdengar. Bukankah kiprah yang baik, penuh gagasan dan artikulasi yang mantap di parlemen sanggup menjadi kompensasi dari tuduhan semacam ini.

Kata kawan saya, Gampang.... bisa dipoles....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun