Mohon tunggu...
Iwan Nurdin
Iwan Nurdin Mohon Tunggu... -

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)-Jakarta. www.adisuara.blogspot.com www.kpa.or.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengen Jadi Kesatria Tanah Jawa. Ini Syarat-Syaratnya…..

17 Mei 2010   02:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:10 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dengarlah gamelan itu! Suaranya lemah lembut yang menggambarkan kerinduan orang Jawa, rindu akan datangnya Juru Selamat yang akan membebaskan tanah Jawa dari penjajahan. Merindukan, bukannya berusaha melahirkan si Juru Selamat. Itu adalah penggalan dialog Minke dalam novel Bumi Manusia mahakarya Pramoedya A. Toer.

Pram, memang punya pandangan yang sinis dengan kebudayaan Jawa yang dia anggap feodal dan para pemimpinnya sibuk memikirkan diri sendiri ketimbang rakyatnya. Sebab, para satria Jawa telah kehilangan sikap satrianya.

Lalu, apa dan bagaimana sih ksatria Jawa, itu. Setidaknya, ciri-ciri kestaria Jawa menurut ibunda Minke adalah: Wisma, Turangga, Wanita, Curiga dan Kukila.

Seorang satria harus punya Wisma. Ini bukan sekedar rumah, namun sebuah “istana” lengkap dengan peralatan dan karyawan (abdi) di dalamnya. Kedua, satria harus punya Turangga atau Kendaraan, zaman dahulu para satria mempunyai beberapa kuda dan kereta kuda berikut para abdi yang merawatnya. Kalau pakai ukuran sekarang, satria mesti memiliki beberapa kendaraan mewah plus para supir. Tapi, menurut ibunya Minke, turangga adalah ilmu pengetahuan. dengan ilmu maka jauhlah langkah kaki dan wawasan si satria.

Satria harus punya Curiga yang diperlambangkan dengan Keris. Karena itu, keris ini disematkan dibelakang pinggang, tidak di depan. Arti lainnya, Satria itu haruslah orang yang pilih tanding. Selanjutnya, satria harus memiliki Wanita atau istri, mohon maaf memakai kata memiliki. Soalnya, memang dalam pandangan dahulu kala, istri adalah bagian dari kepemilikan. Meskipun juga istri disebut pula sebagai garwa (belahan jiwa). Jadi, kalau ada satria yang belum dan tidak berniat punya istri dengan alasan apapaun. Maka kesatriaannya diragukan kali ya.

Terakhir, Satria harus punya Kukila, alias hobi yang direpresentasikan dengan memelihara hewan peliharaan. Umumnya mereka memilih memelihara burung perkutut dsb.

Nah, apakah semua syarat sudah anda miliki, atau masih perlukah ada satria? Mungkin jiwa kestaria yang harus ada ya….. anda juga bisa menambahkan syarat lainnya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun