Mohon tunggu...
Iwan Nugroho
Iwan Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - Ingin berbagi manfaat

Memulai dari hal kecil atau ringan, mengajar di Universitas Widyagama Malang. http://widyagama.ac.id/iwan-nugroho/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendadak Jadi "Offroader" di Lautan Pasir Gunung Bromo

12 Februari 2017   23:28 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:25 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan wisata Universitas Widyagama Malang (koleksi Pribadi)

Tiba-tiba saja, dari jauh nampak dua mobil rombongan lain berjalan lambat.  Nampak mereka selolah menuruni lembah, beriringan bergantian, seolah menghilang.  Nampaknya semua normal-normal saja.  Namun, saya baru menyadari ketika melihat sisi kiri ke arah gunung bromo.  Berdebar hati seperti melihat aliran sungai, padahal hujan sudah reda berganti gerimis ringan. 

Arus aliran air bercampur pasir di Bromo (koleksi pribadi)
Arus aliran air bercampur pasir di Bromo (koleksi pribadi)
Menyeberasi aliran sungai di Bromo (Koleksi pribadi)
Menyeberasi aliran sungai di Bromo (Koleksi pribadi)
Baru kali ini melihat aliran air cukup deras di lautan pasir Bromo.  Ini adalah air bercampur tanah yang mengalir dari atas tebing, mirip banjir bandang, menuju sisi permukaan yang lebih rendah sebelah kanan.  Begitu mobil mendekati aliran itu, hati makin berdebar karena nampak lebar dan kedalaman aliran sungai dadakan itu.

Tugas saya belum berakhir, dan saya bertanggungjawab di kemudi.  Saya harus mampu melewati aliran sungai itu.  Beberapa orang ikut mengamati arus sungai sambil berteriak memandu.  Terus..terus ayukk, seru mereka.   Bismillah ..mobil saya kendalikan pelan turun ke sungai.  Mobil sedikit bergoyang ke kanan karena sambil membelok hingga sedikit menghujam keras ke tanah yang naik.  Saya lihat lebar sungai persis sama dengan panjang mobil.  Aliran air bercampur pasir mengalir di bawah mobil

Mobil sengaja berhenti dan tidak buru-buru naik, agar lebih nyaman.  Segera gas kemudian saya tekan kembali dengan keseimbangan kopling, untuk bergerak naik...pelan dan sedikit bergoyang lembut, naik ..naik terus hingga mobil parkir dalam keadaan safe, berdampingan dengan dua mobil rombongan.  Semua teman memberi aplaus sambil berseru dan berteriak.  Ada perasaan lega dan puas.  Alhamdulillah saya bisa.  

Perjalanan dilanjut untuk mendekat di gunung Bromo.  Kendali mobil saya serahkan ke pak Arif.  Bagi saya ini sudah lebih dari cukup, menjadi pengalaman yang sangat berharga,.. sekaligus berkesan dan luar biasa.  Sebelum ini saya juga sudah pernah naik motor bebek, juga naik motor trail, dalam kondisi berdebu saat musim kemarau.

lautan pasir Bromo (koleksi pribadi)
lautan pasir Bromo (koleksi pribadi)
lautan pasir Bromo (koleksi pribadi)
lautan pasir Bromo (koleksi pribadi)
Menurut pak Arif, setiap hujan lebat selalu meninggalkan bekas sungai-sungai dadakan itu.  Tempatnya juga berpindah-pindah, dengan kedalaman hingga 1 atau dua meter.  Saat kemarau, alur sungai itu hilang tertutup oleh pasir yang diterbangkan angin.  Alur sungai ini sangat membahayakan bagi wisatawan.  Sering terjadi kecelakaan dan korban meninggal atau luka, akibat tersungkur di alur sungai, khususnya oleh motor trail karena tidak menguasai medan.  Sementara untuk mobil jip umumnya lebih aman karena dikendarai oleh pengemudi lokal dan profesional.

bromo-offroad9-58a08a90b492735405f9a6b4.jpg
bromo-offroad9-58a08a90b492735405f9a6b4.jpg
Rombongan wisata Universitas Widyagama Malang (koleksi Pribadi)
Rombongan wisata Universitas Widyagama Malang (koleksi Pribadi)
****

Saat perjalanan pulang, pak Arif mengajak petualangan yang lebih sensasional.  Ini juga belum pernah kami alami sebelumnya.  Mobil-mobil rombongan kami diajak menerjang genangan air di sekitar padang savana.  Tentu ini bukan saya yang mengemudi.  Ini harus dilakukan oleh pengemudi yang terlatih..  Ini mirip dengan wisata Merapi.  Bedanya kalau di Merapi, mobil masuk ke sungai yang disiapkan batu koral.  Sementarai di Bromo ini adalah genangan air alami dengan tanah berlumpur bercampur dengan rerumputan.

Sensasi offroad Bromo (koleksi pribadi)
Sensasi offroad Bromo (koleksi pribadi)
Sensasi offroad (koleksi pribadi)
Sensasi offroad (koleksi pribadi)
Sensasi offroad di Bromo (koleksi pribadi)
Sensasi offroad di Bromo (koleksi pribadi)
Mobil dengan kecepatan sekitar 50 km per jam dipacu di atas genangan air.  Oleh terjangan roda mobil, air naik hingga di atas mobil dan menutup kaca sehingga mengganggu pandangan.  Terjangan membuat mobil seolah tergelincir ke kiri dan ke kanan.  Kami pun berteriak histeris dan gembira.  Kami melakukan sensasi offroad ini pada dua lokasi genangan yang cukup panjang, tentu dengan persiapan untuk pengambilan foto dan video.  Sementara di genangan lain kami lalui begitu saja.

Sungguh pengalaman yang luar biasa.

Malang, 12 Februari 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun