Nikmatnya Gulai Ikan Pak Malin

[caption caption="Menu warung Pak Malin (koleksi pribadi)"][/caption]Nama Pak Malin, mungkin sudah dikenal oleh pembaca.  Ini bukan Malin Kundang, cerita legenda dari Sumatera Barat.  Ini Pak Malin yang lain, juga ada di Sumatera Barat, di dekat Kota Padang, ke arah selatan menuju Painan, sekitar 50 km.  Posisi tepatnya ada di sekitar Pelabuhan Samudra Bungus (lihat peta, pada posisi koordinat -1.029894, 100.416645).  Pemandangan sepanjang jalan itu sangat indah dengan panorama pantai dan perbukitan pantai barat Sumatera. Untuk menuju Pak Malin, pengunjung melalui jalan raya dari Padang arah ke Painan, yakni setelah gardu induk PLN Bungus, belok kiri masuk sejauh sekitar 75 m.

Ini adalah warung makan, tepatnya rumah makan Padang Pak Malin.  Warung Pak Malin memang sudah cukup dikenal oleh warga kota Padang, sebagai rujukan untuk makan siang karyawan kantoran, pengunjung, atau wisatawan lokal.  Namun, rumah makan Pak Malin umumnya belum banyak dikenal oleh oleh orang luar daerah. Wisatawan dari luar kota mengenal warung makan ini karena saran atau diantar oleh warga Padang atau sekitarnya. Dari search Google, belum banyak informasi warung Padang Pak Malin. Namun, kabarnya sudah ada cabang di sekitar Blok M, Jakarta.

[caption caption="Peta ke arah warung Pak Malin (sumber: googlemap)"]

[/caption]Sebenarnya warung sejenis banyak ditemui sepanjang jalan Pantai Bungus.  Umumnya menu yang disajikan sama seperti warung Padang umumnya.  Karena ini ada di wilayah pantai, dekat posisi pelabuhan perikanan, maka menu ikan sangat umum. Apa uniknya warung makan Pak Malin? Nah inilah yang perlu dibuktikan. Di sini menu khasnya adalah gulai ikan kakap yang lezat, dengan kuah santan kekuningan yang kental beraroma wangi khas. Pokoknya benar-benar maknyus.

[caption caption="Sajian menu Pak Malin (koleksi pribadi)"]

[/caption]Gule ikan disajikan dengan sayur daun singkong, terong balado yang dicampur dengan ikan asin dan jengkol. Ikan kakap dimasak sangat pas, empuk, rasanya menyatu dengan kuah gulai. Aroma ikan dan gulai menyatu bercampur dengan bumbu rempah pala. Ketika gulai itu dicampur dengan terong balado..., wuuuhh benar-benar lezat di lidah. Ada pula kripik balado singkong yang terasa kremes-kremes. Bagi yang tidak suka pedas, jangan kuatir.  

Anda tinggal mengurangi porsi sambelnya saja... tapi jangan tinggalkan terong dan jengkolnya, karena ini juga memberi rasa empuk, nikmat dan lezat di lidah.  Nasinya pun empuk dan punel, dijamin Anda pasti nambah. Jangan kuatir, karena ukuran nasinya sudah disiapkan berlebih. Pokoknya dijamin kenyang dan puas. Menu alternatif lain bisa mencoba menu ayam balado, atau ikan kakap balado. Ini juga enak dan nikmat.

[caption caption="warung pak Malin (koleksi pribadi)"]

[/caption]Sensasi lain warung makan Pak Malin adalah lingkungan pemandangannya. Warung Pak Malin, dari depan hanya seperti rumah atau warung yang kecil. Di depan ada tiga meja makan, cukup untuk 18 orang. Tapi jangan keburu kecewa. Anda masuk saja terus ke belakang, di sana masih ada sebelas meja besar, bisa memuat 70 orang. Tiga meja di antaranya adalah lesehan, dengan pemandangan di luar hamparan padi sawah menguning. Udara terbuka dan angin segar memberi sensasi yang berbeda,.. bak makan di tengah sawah.  

[caption caption="Hamparan padi sawah (koleksi pribadi)"]

[/caption]Layanan di sini juga sangat ramah dan cepat.  Kalau masih ingin tambuah samba (lauk), sayua, atau lainnya, anak buah Pak Malin dengan segera memenuhi permintaan. Warung ini menjadi populer karena pejabat daerah atau pusat juga sering makan di sini.  Presiden Jokowi kabarnya juga pernah mampir ke sini. Kabarnya lagi... setiap minggu, menu gulai ikan kakap Pak Malin didatangkan ke Jakarta untuk memenuhi permintaan pejabat negara. 

Anda pecinta kuliner harus membuktikan pengalaman saya ini. Datanglah ke Padang, hadirlah di warung makan Pak Malin. Buktikan keramahtamahannya. Kuliner Nusantara sungguh luar biasa.

Salam dari urang sumando.

Purus, Padang, 26 Maret 2016