[caption id="" align="aligncenter" width="645" caption="sumber: aimislam.com"][/caption] Apa sesungguhnya kunci kehidupan.Bagaimana seseorang menjadi berhasil, sukses atau berprestasi.Seseorang menjadi.. dikatakan sukses tentu memiliki kunci-kunci tertentu dalam menjalani kehidupan. Dari mereka ini kiranya banyak hal bisa diperoleh, direnungkan, dan tentu menjadi pelajaran untuk dapat diimplementasikan.
Momentum tahun baru, sering digunakan untuk merefleksikan diri.Tahun baru senantiasa menjadi renungan.Hal ini dikarenakan awal tahun masehi ini menjadi rujukan banyak orang, organisasi, dunia bisnis, atau kantor pemerintah menyusun kalender perencanaan.Kilas balik dalam setahun terakhir dievaluasi.Kelemahan, faktor kendala, hambatan diidentifikasi.Upaya penyelesaian masalah disusun dan dikembangkan.Target dan harapan tahun depan ditetapkan.Semua pimpinan organisasi berharap tahun depan lebih berhasil.Bisnis lebih berkembang.Perekonomian negara tetap tumbuh menghasilkan aktivitas ekonomi baru, lapangan pekerjaan dan kesejahteraan.
Dalam konteks individu, semua orang ingin tahun depan lebih sukses, lebih bahagia.Hal ini telah dilakukan dalam momentum yang sama di tahun-tahun sebelumnya.Namun demikian, hasilnya senantiasa beragam.Ada orang yang mencapai target, bahkan melebihi; sementara yang lain masih belum berhasil, bahkan terpuruk.Mengapa demikian?Orang yang sukses tentu memiliki jalan hidup yangselayaknya diteladani.Mereka ini pasti yang telah bekerja keras, berjuang, dan tentu memiliki strategi tertentu.Sebaliknya, orang yang belum berhasil, harusnya berjuang lebih keras dengan menggunakan ilmu tertentu agar lebih kompeten.
Bagaimana jalan hidup yang membawa kesuksesan seseorang?Berikut ini tip sukses yang dapat pembaca renungkan.
- Aspek spiritual.Aspek ini adalah terpenting dalam kehidupan.Seseorang harus menjalankan ibadah, dan mengimplementasikan secara nyata nilai-nilai spiritual dalam kehidupannya.Aspek spiritual bukan sekedar norma hiasan hidup.Agama memandu seseorang harus bersemangat dan berjuang untuk menggapai dunia dan akherat, dipandu nilai-nilai kebenaran.Aspek spiritual bukan bermaksud membatasi hasrat bekerja atau mengejar dunia, namun memandu bekerja dalam rambu-rambu yang benar. Aspek spiritual diarahkan untuk menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama (tadabbur) dalam diri dan kehidupan, sehingga setiap langkah manusia senantiasa bernilai ibadah.Bekerja dengan diniatkan sebagai ibadah akan menghasilkan berkah dunia dan akherat.Ibadah akan menuntun seseorang mengendalikan diridan mengharmonisasi kehidupan (individu vs sosial).Masih banyak orang yang bekerja hanya untuk orientasi dunia (hedonis).Mereka hidup untuk mengejar materi semata, bahkan bergelimang harta. Sebenarnya hal ini sah-sah saja, asal didapat dengan cara yang wajar dan benar, dan bukan dengan menyalahgunakan wewenang (korupsi) dan merugikan orang lain.Banyaknya kejadian korupsi di negeri ini menunjukkan bahwa sukses hidup lebih berorientasi materi dan kekuasaan, mengagungkan harta kekayaan, dan mementingkan kroni. Padahal, harta itu hanya membawa kebahagiaan semu dan jauh dari nilai-nilai ibadah.
- Ilmu.Ilmu akan mempermudah jalannya kehidupan, mengefisienkan kegiatan, menyederhanakan permasalahan.Karenanya seseorang yang berilmu akan menjadi rujukan untuk membantu [caption id="" align="alignright" width="274" caption="sumber: gstatic.com"][/caption] kehidupan.Ilmu yang dimiliki seseorang mengantarkan untuk mudah mendapatkan amanah jabatan.Langkahnya sukses, karirnya naik, atau penghargaan berpihak kepadanya.Penulis mengajak semua orang untuk menyukai membaca, membaca dan membaca. Hal ini dapat dilakukan dengan sekolah formal atau nonformal.Ilmu yang dipelajari dapat berupa ilmu-ilmu agama, science, atau teknologi tertentu, sesuai perkembangan.Ilmu agama memandu dan mengarahkan implementasi ilmu-ilmu dunia dan kemanfaatannya bagi seluruh umat.Ilmu ekologi penuh dengan nilai-nilai agama dalam rangka konservasi alam.Ilmu ekonomi memandu alokasi sumberdaya untuk kepentingan kesejahteraan.Teknologi informasi harus dikuasai untuk kecepatan dan keakuratan pengambilan keputusan.Hal yang juga perlu dipahami adalah adab berilmu, dengan banyak membaca dan mendengar, dan lebih baik lagi dengan menganalisis, mengkaji dan menulis.Kita hindarkan banyak bicara, karena itu tidak perlu, buang waktu, dan cenderung hasut dan ghibah.
- Kesehatan.Sehat akan membawa kehidupan lebih bermanfaat.Seseorang wajib sehat rohani dan jasmani.Sehat rohani membawa pikiran lebih positif, jernih dan bersemangat.Sehat jasmani membawa kekuatan, daya tahan, dan perjuangan.Dalam badan yang sehat ditemukan jiwa atau akal yang sehat (al'aqlussaliim fil jismissaliim).Orang yang sakit rohani menjadi pengganggu kehidupan, karena ia senantiasa berpikir negatif, tidak jujur, hasut atau menyalahkan orang lain.Orang yang sakit jasmani, tidak dapat hidup mandiri, menjadi beban orang lain, dan tidak produktif.Selama ini, nikmat kesehatan banyak dilupakan.Keluarga yang sehat, anak-anak yang sehat, lupa disyukuri.Padahal nikmat sehat itu yang membuat keluarga bisa belajar, bersilaturahim, beribadah, bekerja dan beraktivitas dengan produktif.Berikut ini suatu cuplikan riwayat khalifah Harun Al Rasyid.Suatu saat khalifah selesai minum air, oleh ulama kerajaan ditanya:“Seandainya air tadi mendesak untuk dikeluarkan (maaf: buang air kecil), tapi kau tak mampu mengeluarkannya, berapakah yang akan engkau bayarkan agar ia keluar?”Khalifah menjawab, “Setengah dari kekayaanku.”Cuplikan riwayat itu menunjukkan bahwa nikmat sehat sangat lah besar nilainya.Harun Al Rasyid dikenal khalifah yang kaya raya.
- Sedekah.Sedekah dapat diartikan sebagai pemberian, kepedulian, dan berbagi.Sedekah dapat berwujud sedekah ilmu, informasi, uangdan harta.Menjadi pertanyaan mendasar, bukankan sedekah dapat mengurangi harta yang dimiliki seseorang?Hal itu benar dalam arti sempit atau menurut akal manusia.Namun sesungguhnya sedekah memiliki nilai spiritual yang tinggi.Sedekah tidak hanya dilakukan oleh orang yang berpunya,namun dapt dilakukan oleh siapa saja. Menurut hadist "Setiap kebaikan adalah sedekah." (HR Bukhari).“Sedekah itu merupakan bukti keimanan seseorang dan mereka yang bersedekah akan memperoleh pahala yang besar di sisi Allah SWT (HR al-Baihaqi) (1).Bersedekah dan berbagi kebaikan adalah wujud kepedulian, dan memperhatikan orang lain.Sikap ini dilandasi rasa kecukupan, syukur, tidak berlebihan.Seseorang yang berilmu (agama atau ilmu dunia) tahu bagaimana mendefinisikan dan mengimplementasikan kecukupan.Mereka ini biasanya mementingkan sedekah dan manfaat untuk kepentingan orang lain, bahkan terkadang ikhlas dirinya hidup dalam kesahajaan.Para guru, kiyai, pejabat atau tokoh tertentu dikenang karena kesahajaannya. Mereka telah mensedekahkan harta dan ilmu untuk murid, santri dan masyarakat. Sedekah yang ikhlas akan memperoleh keridhaan SWT dan memelihara seseorang dari perbuatan tercela.
- Sabar.Kunci sukses seseorang dapat dilihat dari tingkat kesabarannya.Sabar adalah sikap hidup pada derajad tertinggi.Sabar dapat bermakna menahan diri, menyadari kelemahan manusiawi, menghadapi perubahan, dan membenarkan takdir ilahi.Sebuah contoh kecil saja, seseorang kehilangan kacamata di rumah.Bila tidak sabar, maka ia akan bersegera mencari-cari, membongkar lemari, marah, dan lupa aktivitas lainnya.Alhasil, kacamata tetap tidak ditemukan.Namun bila sabar, maka ia akan endapkan pikirannya, ia lupakan sejenak kacamata itu, ia beraktivitas lain dahulu.Ia mengikuti anjuran membaca sholawat untuk mencegah kelupaan.Tidak lama kemudian kacamata ditemukan di meja makan. Ketidak sabaran seseorang sering ditunjukkan dalam berbagai perilaku, misalnya mengeluh, malas, menyalahkan, ghibah, merusak, bahkan menyakiti orang lain.Sikap seperti ini dekat dengan setan (al'ajalah minasy syaithan, artinya tergesa-tergesa atau terburu-buru itu pekerjaan setan). Sikap tidak sabar bahkan dapat menghancurkan karir seseorang.Wakil Ketua Ombudsman, Azlaini Agus, diberhentikan dari jabatannya.Ia menampar pramugari hanya karena pesawat delay.Berlatih kesabaran dapat dilakukan saat mempelajari ilmu.Bagimana tidak? Seseorang yang sedang belajar pasti (sadar atau terpaksa) membaca, menulis, dan mengkaji dalam bimbingan guru selama periode tertentu.Bila gagal, maka ia bekerja keras untuk mengulang hingga berhasil.Karenanya sabar menjadi salah satu adab dalam menuntut ilmu.Alhasil, seorang yang berilmu akan terlatih sabar atau memaknai hidup bersabar.Filosofi ini memunculkan sindiran di kalangan dosen, bila ada dosen yang sombong atau tidak sabar, maka sebaiknya disuruh sekolah saja.Sindiran ini dapat berlaku di profesi apapun.
- Silaturahim.Silaturahim bermakna membangun perkenalan, kasih sayang dan persaudaraan.Lebih jauh, silaturahim dapat berfungsi membangun persatuan dan kekuatan, menyelesaikan persoalan, menelorkan gagasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan.Silaturahim yang dibangun dengan ikhlas akan menguatkan kehidupan sosial dan memajukan peradaban.Silaturahim dalam konteks kehidupan individu sama fungsinya sama dengan relationship atau networking.Dalam dunia bisnis, networking akan mendekatkan supplier, rekanan, penggan atau konsumen.Dalam dunia ilmu, meningkatkan hubungan kolegial keilmuan dan kerjasama riset.Seorang dosen dapat mengembangkan team teaching, kelompok riset, roadmap penelitian, dan pengembangan keilmuan.Dalam dunia sosial kemasyarakatan akan menciptakan komunikasi dan harmoni sosial.Hasil interaksi silaturahim berwujud kenaikan nilai transaksi ekonomi, kenaikan kesejahteraan, kebijakan pemerintah, keamanan dan kenyamanan.
- Keuangan.Keuangan menempati posisi terakhir untuk menggapai kesuksesan hidup.Uang bukan hal yang tidak penting, namun yang lebih penting adalah cara pandang terhadap uang itu.Uang bukan [caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="sumber: img.okeinfo.net"]
sumber: img.okeinfo.net
Selamat Tahun Baru 2014, semoga menjadi lebih baik, sukses dan berbahagia. Lembah Panderman Malang, 26 Desember 2013
Tulisan Sebelumnya:
- Mencegah Korupsi: Mendefinisikan Kecukupan dan Kepedulian
- Hari Disability 3 Desember: Memaknai Kekurangan, Mensyukuri Kehidupan
- Tulisan di Kompasiana sebagai Luaran Riset
- Di Jakarta ada busway, di Malang ada angkotway
- Menyaksikan Tradisi Karo di Desa Ngadas, Malang
- Apa Kabar Opa Fergi, Liga Inggris
- Tersenyum, Solusi di Saat Haji
- Wajah-wajah…Saat Berhaji
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H