Untuk penerbangan 10 jam (8.000 km), setiap penumpang akan menggunakan sekitar: 8.000 km(2,5 L / 100 km)=200 liter bahan bakar per penumpang8.000 \text{ km} \times \frac{2,5 \text{ L}}{100 \text{ km}} = 200 \text{ liter bahan bakar per penumpang}8.000 km100 km2,5 L=200 liter bahan bakar per penumpang
Karena 1 liter bahan bakar jet menghasilkan sekitar 2,5 kg CO, emisi CO per penumpang untuk penerbangan seperti ini adalah:
200 L2,5 kg CO/L=500 kg CO per penumpang
2. Tingkat Penyerapan CO oleh Pohon
Rata-rata, pohon dewasa menyerap sekitar 22 kg CO per tahun (walaupun berkisar 10--48 kg, tergantung jenis pohon dan kecepatan tumbuhnya).
Jadi, untuk mengimbangi 500 kg CO yang dihasilkan satu orang dalam satu penerbangan jarak jauh, jumlah pohon yang dibutuhkan adalah:
500 kg CO2 / 22 kg CO/pohon per tahun23 pohon
Ringkasan: Untuk setiap penumpang dalam penerbangan 10 jam, diperlukan 23 pohon yang ditanam agar dapat menyerap emisi CO yang dihasilkan dalam waktu satu tahun. Namun, karena pertumbuhan pohon dan tingkat penyerapan CO bervariasi berdasarkan usia dan jenisnya, menanam lebih banyak pohon akan ideal untuk mengimbangi variasi tersebut.
Menurut Jua Tang, motivasi di balik pengembangan mesin jet listrik ini adalah untuk mengurangi emisi karbon dari pembakaran bahan bakar fosil di sektor transportasi. Dalam wawancaranya, Tang menjelaskan bahwa inovasi ini merupakan langkah awal dalam menciptakan teknologi transportasi ramah lingkungan, khususnya untuk pesawat terbang yang selama ini sangat bergantung pada bahan bakar fosil.
Cara Kerja Mesin Jet Berbasis Plasma
Mesin jet listrik buatan Tang ini menggunakan plasma, yaitu bentuk keempat dari materi setelah padat, cair, dan gas. Plasma dapat ditemukan di alam, seperti pada permukaan matahari atau kilat, namun juga bisa diciptakan oleh manusia. Dalam mesin jet ini, plasma dihasilkan melalui proses ionisasi udara yang dimampatkan dengan bantuan gelombang mikro.