Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pilihan Mesin Jet Ramah Lingkungan, Pakai Plasma atau Listrik?

9 November 2024   23:34 Diperbarui: 9 November 2024   23:41 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mesin Jet Non Fosil: Harapan Masa Depan Penerbangan Ramah Lingkungan

Penemuan teknologi baru sering kali mampu mengubah cara hidup dan kemajuan manusia. Salah satu kreativitas yang mengklaim sebagai penemuan baru tersebut adalah mesin jet yang mampu mengubah listrik langsung menjadi dorongan tanpa menggunakan bahan bakar fosil. 

Teknologi ini masih berusaha dikembangkan oleh Jua Tang, seorang profesor dari Universitas Wuhan, China, yang berhasil menciptakan prototipe mesin jet yang mengandalkan plasma sebagai tenaga penggeraknya. 

Wuhan ternyata adalah tempat yang subur dengan kreativitas dan pusat riset, termasuk riset Corona yang sempat disangka bocor dan mengorbankan banyak saudara kita. Mahalnya riset dan penemuan yang bisa ramah lingkungan tetapi juga bisa membinasakan kita semua.

 Dalam ide tentang "Penemuan" ini diduga berpotensi merevolusi transportasi udara dan luar angkasa serta menjadi solusi bagi masalah emisi karbon yang menyebabkan perubahan iklim, atau menurut penemunya adalah termasuk save our planet.

Menjawab Masalah Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil

Ketergantungan kita terhadap bahan bakar fosil untuk transportasi, terutama pesawat terbang, telah memberikan dampak besar terhadap lingkungan. Pembakaran bahan bakar fosil merupakan penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca yang mempercepat pemanasan global. Oleh karena itu, para ilmuwan di seluruh dunia berupaya keras menemukan energi alternatif yang lebih berkelanjutan.

Sebagai ilustrasi umum, bahwa untuk menentukan jumlah bahan bakar fosil yang dibakar per penumpang dalam penerbangan dan berapa banyak pohon yang perlu ditanam untuk mengimbangi emisi tersebut, kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting, seperti rata-rata penggunaan bahan bakar per penumpang, hasil emisi CO, dan jumlah rata-rata CO yang dapat diserap oleh pohon setiap tahun. Perhitungannya adalah sebagai berikut.

1. Rata-rata Penggunaan Bahan Bakar Fosil dan Emisi CO per Penumpang

Rata-rata, pesawat membakar sekitar 2,5 liter bahan bakar jet per 100 kilometer per penumpang, meskipun jumlah ini bervariasi tergantung model pesawat, efisiensi, jarak penerbangan, dan jumlah penumpang. Berikut adalah estimasi untuk penerbangan jarak jauh:

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun