Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Semua Senjata Rusia Hancur Masih Bisa Beli Dari Iran

19 September 2024   22:14 Diperbarui: 21 September 2024   02:32 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drone Serang Kilang Rostov/Reuters.com

Serangan ini bukanlah insiden tunggal. Dalam seminggu terakhir, Ukraina telah meningkatkan serangan drone ke wilayah Rusia. Pada Kamis sebelumnya, serangan drone menyebabkan kebakaran besar di reservoir minyak di kilang wilayah Rostov, menurut Kementerian Pertahanan Ukraina. Video yang digeolokasi oleh CNN menunjukkan asap hitam tebal mengepul dari depot minyak Atlas di Rostov setelah serangan tersebut.

Gelombang serangan ini dimulai bulan lalu ketika pasukan Kyiv melancarkan serangan lintas batas ke wilayah Kursk pada 6 Agustus. Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengakui bahwa "masyarakat sedang mengalami cobaan berat, terutama di wilayah Kursk," akibat upaya pasukan Ukraina untuk "menggoyahkan situasi di sepanjang perbatasan." 

Namun, Putin menegaskan bahwa serangan tersebut tidak menghentikan ofensif Rusia di wilayah timur Donbas. Karena Putin sedang fokus mewujudkan impiannya untuk mencaplok atau menginvasi Ukraina dan kurang mengerti mengapa harus mempertahankan keamanan dan keutuhan negaranya sendiri. 

Sementara situasi di dalam negeri Rusia semakin runyam karena semua persedian kilang minyak sudah semakin habis dihancurkan Ukraina untuk menghabisi energi yang dipakai untuk mencaplok Ukraina, belum semua embargo dari seluruh dunia karena AS mengancam menutup transaksi setiap bank yang melayani Rusia untuk aktivitas penjajahan dan kejahatan kemanusiaan dan perang di Ukraina. 

Serangan drone buatan dalam negeri Ukraina sendiri sudah menargetkan level sejuta produksi, atau ratusan produksi drone yang semakin diupgrade kemampuan ledak dan jelajah setiap saatnya per hari karena ini sudah menjadi industri persenjataan baru yang dibantu oleh semua ahli dan pendanaan dari seluruh dunia yang prihatin dengan kekejian Rusia. Sehingga dapat dipastikan serangan drone ini tidak akan berhenti eskalasinya dalam menghancurkan semua target target militer, sampai Rusia harus keluar dari perbatasan Ukraina. 

Bagaikan zero sum game saja bahwa pilihannya Rusia hancur atau mencaplok Ukraina. Jadi tidak ada kemungkinan sama sekali bagi Putin untuk merasionalkan atau mengkalkulasikan impian ambisinya, semua kemungkinan telah dikesampingkan sehingga ada kemungkinan Rusia akan berhenti menyerang Ukraina, atau mundur dari perbatasan Ukraina kalau Rusia sudah habis habisan atau terjadi kudeta dan pengganti Putin mau menyelamatkan Rusia dari penghancuran yang dilakukan Ukraina yang dibantu oleh semua negara di dunia.

Respons dan Pernyataan Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan bahwa serangan ke wilayah Kursk berjalan "sesuai rencana," meskipun mengakui adanya "kesulitan" di kota Pokrovsk dan Toretsk di Ukraina timur. Zelensky membenarkan serangan drone jauh ke dalam Rusia sebagai respons atas serangan berulang yang dilakukan Moskow terhadap negaranya.

"Dalam seminggu terakhir, Rusia telah meluncurkan lebih dari 160 rudal dari berbagai jenis, 780 bom udara berpemandu, dan 400 UAV serangan dari berbagai jenis terhadap rakyat kami," kata Zelensky dalam sebuah postingan di platform X (sebelumnya Twitter).

Pada hari Senin, serangan Rusia menyebabkan setidaknya tiga orang terluka di Kyiv, serta di wilayah timur Kharkiv dan Sumy, menurut pihak berwenang Ukraina. Sebelumnya, 41 orang terluka akibat serangan Rusia terhadap infrastruktur sipil di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.

"Rusia sekali lagi meneror Kharkiv, menyerang infrastruktur sipil dan kota itu sendiri," ujar Zelensky, menyerukan kepada sekutu internasional untuk "memberi Ukraina segala yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun