Ukraina Luncurkan Serangan Drone Terbesar, Hancurkan Pusat Persenjataan Rudal Rusia
18/9/2024 Kyiv, Ukraina --- Dalam eskalasi terbaru konflik antara Ukraina dan Rusia, Ukraina melancarkan salah satu serangan drone terbesar dalam sejarah terhadap Rusia. Ratusan drone FPV (First Person View) diluncurkan, menargetkan dan menghancurkan pusat persediaan senjata rudal terbesar milik Rusia. Sedianya semua missile ini akan dipakai untuk menghancurkan semua target termasuk sipil beruba gedung apartemen berpenghuni wanita termasuk anak anak, yang setiap kali kejadiannya sangat memilukan.Â
Serangan pencegahan pelumatan penduduk sipil Ukraina ini menandai babak baru dalam peperangan modern, di mana teknologi memainkan peran kunci dalam strategi militer. Tidak sama dengan penghancuran ibukota beserta penduduknya di Chechnya dan Aleppo di Syria yang belum menguasai teknologi drone.Â
Apakah berarti pengertian kita tentang angkatan perang yang penuh dengan senjata konvensional sudah usang dan sudah harus mulai masuk museum? Dengan demikian, maka jumlah tentara yang berlebihan atau kemungkinan mereka semua menjadi korban, selama ini bisa digantikan dengan teknologi.
Serangan Skala Besar ke Jantung Rusia
Pada akhir pekan lalu, video pendek yang diposting di media sosial dan diverifikasi oleh CNN menunjukkan gumpalan asap tebal membubung dari kilang minyak dan pembangkit listrik di Moskow serta wilayah tetangga Tver. Serangan ini menargetkan infrastruktur vital jauh di dalam wilayah Rusia, sebuah langkah yang sebelumnya jarang terjadi.
Kementerian Pertahanan Rusia mengakui besarnya serangan tersebut. Pada hari Minggu 15/9/2024, mereka menyatakan bahwa 158 UAV (kendaraan udara tak berawak) Ukraina "dihancurkan dan dicegat oleh pertahanan udara yang sedang bertugas" dalam semalam di 15 wilayah, termasuk ibu kota Moskow. Namun, klaim ini dianggap meremehkan dampak sebenarnya dari serangan tersebut.
Dampak di Lapangan
Wali Kota Moskow, Sergey Sobyanin, mengonfirmasi bahwa dua drone ditembak jatuh di area Kilang Minyak Moskow. Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, drone kedua yang jatuh merusak bangunan teknis di kilang tersebut dan menyebabkan kebakaran. Kebakaran berhasil dikendalikan dan diklaim tidak mempengaruhi operasi pabrik.
Di wilayah Tver, Gubernur Igor Rudenya melaporkan melalui media sosial bahwa kebakaran yang disebabkan oleh serangan drone di distrik Konakovo telah dipadamkan. Layanan gas dan listrik di wilayah tersebut beroperasi normal kembali.
Serangan Berkelanjutan ke Wilayah Rusia