Presiden Joe Biden tidak pernah sepenuhnya menjadi seorang Demokrat dalam spektrum liberal saja atau konservatif murni. Sebaliknya, ia selalu berada di jalur utama partainya, mengikuti arah gerakan partai sepanjang beberapa dekade yang telah berlalu. Ketika Partai Demokrat bergerak ke kanan pada tahun 1990-an, Biden mengikutinya. Begitu pula ketika partai bergerak ke kiri pada tahun 2010-an, Biden dengan setia tetap beradaptasi mengikuti program partai.Â
Namun, Biden tidak hanya mengikuti arus tanpa pertimbangan. Selama lebih dari 50 tahun dalam dunia politik, ia kerap menunjukkan pendapat yang kuat tentang bagaimana partainya harus berubah dan berkontribusi dalam perubahan tersebut. Jadi Biden tetaplah seorang yang sangat aktif ikut membentuk dan mempengaruhi parta Demokrat yang sepenuhnya menyatu
Dalam pidato yang disampaikannya di konvensi Demokrat di Chicago tadi malam jam 23:00 8/20/2024, Biden menandai langkah besar dalam perpisahan politiknya, menggambarkan bagaimana kepresidenannya telah saling mengisi dan membentuk partainya dan memberikan sumbangan tentang gambaran mengenai kemungkinan arah yang akan diambil oleh Wakil Presiden Kamala Harris di masa depan. Apresiasi datang bertubi tubi hingga 22/8/2024 di konvensi partai Demokrat di 2 lokasi di kota Chicago dan dikota tempat kampanye Kamala Harris lainnya dalam bentuk online.Â
Semuanya setuju untuk meneriakkan rasa terima kasih mereka pada presiden Biden yang telah memberikan hasil nyata mensejahterakan rakyat Amerika.Baik dari Hillary Clinton dan suaminya Bill Clinton dalam pidato mereka, Juga mantan presiden Obama dan Michelle istrinya sangat memuji kerendahan hatinya yang memberikan estafet kekuasaan pada wakilnya dan tidak terobsesi dengan jabatan kepresidenan, pada hal kalau mau semuanya juga siap membantunya, tetapi Biden memilih membuat sejarah capres wanita pertama berdarah India untuk memangku jabatan sebagai presiden AS.
Banyaknya ungkapan terimakasih dan penghargaan setinggi tingginya atas kinerja pemerintahan Biden mendorong kita untuk menggali, benarkah? Apakah hanya karena keberaniannya bereksperimen dengan wanita asal India yang beragama Hindu Kristen untuk dicalonkan sebagai presiden saja dianggap prestasi keberanian? Eksperimen demokrasi memang harus, supaya tidak mati, tetapi apakah demikian saja? Rupanya eksperimen demokrasi di AS lebih kompleks masalahnya ketimbang keberanian mencoba bereksperimen dengan minoritas untuk menjadi pemimpin.Â
Berikut adalah warisan Biden untuk rakyatnya yang selalu membutuhkan kesempatan untuk maju secara united atau bersama maupun secara individual. Adakah pemimpin dunia yang mempunyai keberanian untuk tidak memimpin lagi? Apalagi, adakah pemimpin AS pria berkulit putih, mempunyai mental baja dan berani memberikan tongkat estafet pada kaum wanita, terlebih lagi berdarah India pula? Mampukan pemimpin seperti Jokowi melepaskan kepresidenannya tanpa terus bergelantung pada kekuasaan presiden yang baru?
1. Neo Populisme Biden
Biden selalu memahami ketidakpuasan kelas pekerja yang dirasakan oleh banyak warga Amerika. Karir politiknya dimulai pada tahun 1972 ketika ia mengalahkan seorang senator Republik di Delaware, meskipun saat itu Richard Nixon memenangkan pemilu secara besar-besaran. Biden muncul sebagai seorang Demokrat yang berbeda, dengan citra yang lebih merakyat dibandingkan dengan calon presiden Demokrat tahun itu, George McGovern. Ia menjauhkan diri dari semangat liberal elitis tahun 1960-an dan mengusung citra populis ekonomi, mengkritik para penghindar wajib militer dan "para jutawan yang tidak membayar pajak sama sekali."
Lima dekade kemudian, Biden menjadi presiden Demokrat yang paling populis dalam sejarah modern. Kebijakan populisme ini bukan hanya karena latar belakangnya, tetapi juga karena kegagalan kebijakan ekonomi berbasis perusahaan raksasa yang diidentikan dengan pasar yang selama setengah abad terakhir tidak berhasil memberikan kesejahteraan yang merata. Alih-alih fokus pada perjanjian dagang, Biden berusaha membangun dan menata kembali industri manufaktur Amerika.Â
Dia bergabung dengan barisan pekerja di garis depan, bahkan ikut berpartisipasi aktif dalam demo labor union. Ini menunjukkan bahwa Biden adalah presiden bersama regulator kongress partai Demokrat yang jelas pro-pekerja. Sebagai presiden kelas menengah, Biden berani memberikan kekuasaan kepada Medicare untuk menantang industrialis farmasi dan menegosiasikan harga obat. Yang paling mencengangkan Biden berani terus berusaha mengakhiri kekuasaan monopolistik dan kartel perusahaan, yang selama dekade sebelumnya pemerintah mempunyai regulasi antitrust yang sangat lemah. Atau kalau dari kacamata partai Republik dan Trump yang pro praktek kartelisasi dan monopolistik, yang dijanjikan  akan memberikan trickle down wealth effect