Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tantangan Debat Capres: Model Bebas di AS

11 Juli 2024   03:46 Diperbarui: 11 Juli 2024   05:45 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
NYT.com: 'Preferensi Polling' milih yang Bohong

Memahami Tantangan dan Dinamika dalam Sistem Politik AS

Rep. Dean Phillips, kandidat presiden dari Partai Demokrat, merasa kecewa dengan sistem politik saat ini yang mengakibatkan dinamika yang dia hadapi. Phillips sering mengkritik usia Presiden Biden, terutama dalam pemilihan primary vote, dan menyerukan agar Biden mundur dari pemilihan presiden 2024. 

Kekhawatiran Terhadap Usia dan Kesehatan

Sebagian kecil anggota partai Demokrat mengkhawatirkan usia dan kesehatan Biden, mempertanyakan kemampuannya untuk menjalani masa jabatan berikutnya pada usia 81 sampai 86 tahun. Kekhawatiran ini semakin diperkuat oleh peringkat dukungan Biden yang rendah dalam polling, serta kinerja debat yang dianggap lemah. Hal ini menimbulkan keraguan mengenai elektabilitas Biden terhadap calon penantang dari Partai Republik, seperti Donald Trump.

Dukungan yang Menurun dan Keberhasilan yang Tenggelam

Sebagian kecil Partai Demokrat merasa khawatir dengan kemampuan Biden untuk menyatukan dan menyemangati partai. Mereka percaya bahwa kandidat yang lebih muda akan lebih efektif dalam menghadapi tantangan di masa depan. Media massa dan media sosial memperkuat kritik ini, menggambarkan Biden sebagai sosok yang tidak mampu menghadapi debat yang tidak seimbang. 

Minoritas suara sumbang di partai demokrat kebanyakan dari yang tidak sependapat sepenuhnya dengan Biden yang tidak banyak pidato tetapi memberikan hasil nyata kepada rakyatnya, terutama target Biden untuk menyatukan dengan kaum Republik di daerah yang dikuasai mereka dengan hadiah program pemerintah yang cukup monumental seperti perbaikan jalan, jembatan, sekolah dan kesehatan. 

Semuanya itu tidak menjadikan hati mereka luluh karena semua keberhasilan proyek itu tidak disertai dengan pidato kehebatan. tetapi tahu tahu ada dan tahu tahu sudah jadi. Itulah kendala seorang presiden yang tidak banyak bicara dan tidak pernah gembar gembor dan sesumbar mengenai keberhasilannya. 

Rupanya di era sosial media saat ini, lebih penting gembar gembor dan tipuan lebih masuk dihati ketimbang bukti nyata pembangunan, dalam masyarakat yang serba take it for granted atau semua tiba tiba serba ada. 

Termasuk dalam debat, sebagai presiden, Biden yang agak pendiam tidak pernah di debat secara ngawur dan menyalahkan semua hasil kerja yang menurut dirinya sangat gemilang dalam memajukan sosial kemasyarakatan dan perekonomian. 

Dipikirnya semua debat akan mendebat hasil keberhasilan Biden, ternyata perdebatan dengan Trump sudah lama tidak dialami. Karena dalam debat ini Trump selalu mengklaim 10 kali semua keberhasilan Biden adalah performance Trump semua selama dalam periode kepresidenannya. Sehingga keberhasilan Biden adalah tidak ada atau kegagalan saja yang didefinisikan telah membawa kehancuran Amerika dan kini menjadi negara yang gagal dan terbelakang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun