Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Cara Memenjara Capres Amerika & Dampak Gempa Politik

1 Juni 2024   01:12 Diperbarui: 2 Juni 2024   22:18 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar MSNBC

Sistem peradilan pidana akhirnya mengejar Donald Trump, yang selama puluhan tahun berada di ambang masalah hukum. Sebagai pengusaha New York, perusahaannya sudah berkali kali diputuskan pengadilan New York telah melanggar undang-undang diskriminasi, kegagalan membayar hutang, bahkan semua itu hampir membuatnya bangkrut. Sebagai presiden, berbagai cara digunakan dalam mendisrupsi norma, aturan, etika dan hukum, termasuk menghambat penyidikan kampanye 2016 dan 2020, mencoba membalikkan hasil pemilu, dan menolak mengembalikan dokumen rahasia yang dicuri dari the schiff atau ruang arsip rahasia Gedung Putih.

Dalam keputusan pengadilan yang bersejarah, mantan presiden Donald Trump dinyatakan bersalah atas 34 tindak pidana berat. Ini membuktikan integritas supremasi hukum di Amerika Serikat. Keputusan ini menunjukkan bahwa Amerika adalah negara hukum, dan keadilan yang telah lama dinantikan akhirnya terwujud dengan banyaknya bukti kuat yang mendukung putusan tersebut. Ini adalah keputusan resmi yang berakar pada prinsip keadilan dan akuntabilitas, tanpa konspirasi atau informasi yang salah.

Setelah pemeriksaan bukti yang menyeluruh, ke-12 juri mencapai keputusan bulat untuk menghukum Trump. Kesepakatan tegas mereka mencerminkan beratnya tuntutan dan kekuatan kasus penuntutan. Dengan selesainya pengadilan, karena Hakim Merchan sudah beberapa kali melarang setiap orang yang terlibat dalam persidangan ini untuk berbicara. Mulai selesainya persidangan Hakim Merchan memberi mereka kebebasan untuk berbicara di depan umum. Semua pihak mulai lega dengan berlarut larutnya persidangan ini, seperti persidangan Trump lain yang selalu berhasil diulur ulur Trump. Dan hasilnya ke 12  juri muncul sebagai pahlawan yang diam-diam berkorban demi keadilan mematok rentang waktu pendek secepatnya memproses dan mengadili Trump sampai mengambil keputusan yang sangat berani melawan semua agen agen penekan Trump yang disebar di seluruh agen pemerintah. Diantara 12 Juri tersebut komposisinya adalah 5 wanita dan 7 laki laki, dan nyang mengejutkan adalah 2 diantaranya adalah seorang imigran, sebagai representasi kota New York sebagai kota imigran sejak berdirinya New York sampai sekarang. Semuanya adalah mungkin di Amerika katanya Amerika adalah negara kesempatan, dimana setiap orang dijanjikan kesempatan yang besar, seperti menghakimi apakah yakin bahwa Trump benar benar terbukti bersalah melakukan 34 macam perbuatan kriminal. 

Kemungkinan Trump akan masuk penjara, menurut 34 jumlah tindakan kriminalnya, Trum akan diganjar minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun. Keputusan hukuman ini akan dilakukan sendiri oleh Hakim Merchan pada tanggal 11 Juli 2024. Tetapi banyak yang sangsi, mengingat betapa banyak kelompok dan agen pemerintah yang diangkat Trump dulu menjadi agen penekan supaya keputusan bandingnya bisa bebas. Salah satu agen terkuat yang bisa memutus bebas adalah Supreme Court atau kantor pengadilan tertinggi negara. Waktu keputusan seberapa lama Trump harus mendekam, keputusannya ada pada Hakim Juan Merchan menjadwalkan hukuman pada 11 Juli. Sampai saat itu, Trump masih bebas. Setiap dakwaan dapat dijatuhi hukuman hingga empat tahun. Banyak ahli hukum berpendapat bahwa kemungkinan hukuman tidak akan lebih dari empat tahun. Ada juga yang berpendapat bahwa Merchan bisa saja menjatuhkan hukuman masa percobaan tanpa penjara. 

Sebelum hukuman dijatuhkan, Trump akan bertemu psikolog atau pekerja sosial dan diberi kesempatan untuk menjelaskan mengapa ia pantas mendapatkan hukuman ringan. Hukum di Amerika memang tidak seperti di Indonesia karena selalu ada kelompok NGO yang menekan lembaga hukum untuk selalu memberikan keringanan. Seperti misalnya ahli psikologi mengatakan bahwa Trump menderita sakit psikis seperti Megalomania, Narcissistic Personality Disorder dst. Kesemuanya ini akan menjadi pertimbangan untuk memberikan 4 tahun penjara atau dikurangi 1 tahun untuk Megalomania dan dikurangi lagi setahun untuk alasan sakit Narcist.

Belum lagi, jika Merchan menjatuhkan hukuman penjara, itu mungkin tidak akan segera dimulai. Trump bisa tetap bebas selama proses banding, yang bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun, bahkan setelah Hari Pemilu, dan bisa diajukan ke Mahkamah Agung yang isinya orang pilihan Trump, atau mereka semua bisa saja membebaskan secara murni.

Pertanyaan selanjutnya, apakah Trump bisa tetap menjadi presiden? Masih bisa, karena konstitusi tidak melarangnya memegang jabatan karena kejahatan ini. Ia bisa mencalonkan diri sebagai presiden dari penjara. Jika terpilih dari penjara, ia tidak dapat memaafkan dirinya sendiri karena hukumannya berdasarkan tuntutan negara bagian, bukan federal. Namun, ia dapat menuntut pembebasannya dengan alasan bahwa pemenjaraannya menghalangi tugas konstitusionalnya sebagai presiden.

Sekarang adalah waktu atau periode kampanye presiden Amerika dan Trump adalah pilihan Capres dari partai Republik. Lantas bagaimana keyakinan pencapresan ini akan mempengaruhi kampanye? Rasanya sangat rumit dan semuanya tergantung pada kongress partai Republik untuk tetap mencapreskan seorang kriminal berat (34 counts), atau wallahu alam bissawab. Tidak ada yang tahu, waktulah yang akan menjawabnya. 

Amerika sampai selama ini belum pernah mengalami suatu presiden yang diluar nalar orang, bahwa akan memiliki capres kriminal kelas berat, ramalan politik selanjutnya adalah menghitung risiko apa yang harus ditanggung, juga tidak ada yang tahu, karena belum pernah ada. Selama ini Amerika punya sistem yang sudah jelas dan selalu berulang sama, tiba tiba ada disrupsi dalam arti yang merugikan norma. Berarti keunggulan polling Trump selama ini dalam jajak pendapat dapat diartikan berasal dari pencinta segala yang berbau disrupsi, atau berita chaos yang didengungkan dalam platform media Truth Social. Sekarang semuanya menjadi tergantung pada pemilih yang menyenangi disrupsi apakah akan beralih mendukung Partai Demokrat?, Beberapa dari mereka mengatakan hukuman akan membuat mereka kurang nyaman mendukung Trump. Namun, semuanya masih terlalu dini, karena belum ada yang tahu apa yang akan terjadi, mereka semua masih menunggu hasil polling sesudah vonis kriminal 34 biji ini..

Bagaimana tanggapan Trump? Ruang sidang hening saat juri membacakan putusan "bersalah" sebanyak 34 kali. Trump menutup matanya dan menggelengkan kepala. Setelah putusan, Trump menyalahkan hakim, juri, dan negara. "Ini adalah persidangan yang disetting," katanya. Dalam upaya untuk menghindari diterapkannya hukuman kepadanya, Trump segera berkata  "Putusan sebenarnya akan diambil pada 5 November oleh rakyat." Selanjutnya kalau dia menang lagi maka dia akan menerbitkan surat grasi untuk dirinya sendiri. Sekutu Trump dari Partai Republik mengecam keputusan tersebut, Sementara para anggota Partai Republik yang menentang Trump sedang fokus mendukung. Larry Hogan, yang mencalonkan diri sebagai Senat di Maryland, Larry meminta warga Amerika untuk menghormati putusan tersebut. Sebetulnya ada Nikki Haley penentang utama Trump di dalam partai Republik yang berhasil menjadi nomor 2 dengan jumlah vote sekitar 40%, sayangnya dia telah meng endorse Trump, 

Betulkah, jadi tinggal Larry saja yang masih terang terangan berani menentang Trump walaupun Larry adalah gurem dibanding Haley yang keturunan atau berdarah India. Melihat polling Nikki Haley yang ada di kisaran 40% kita perkirakan Nikki yang akan maju atau diusulkan menggantikan Trump sebagai Capres partai Republic. Satu move yang perlu diperhitungkan juga, misalnya Trump menunjuk Cawapres Marco Rubio, maka semua anggota partai Trump akan mendukung Rubio tanpa ada yang berani menentang Trump. Perlu diketahui bahwa partai ini sudah bermetamorfosa menjadi partai milik Trump, dan dia juga sudah mengangkat Lara Trump anak menantunya menjadi Co-Chairman partai Republik, sekaligus mengganti pengurusnya semua menjadi orang suruhan Trump.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun