Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Vonis 4 Tahun Hukuman untuk Trump Atas 34 Tuduhan Kriminal Terbukti

31 Mei 2024   05:37 Diperbarui: 1 Juni 2024   02:54 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Sketch Artis Pengadilan Manhattan | foxnews.com

Dalam keputusan pengadilan yang bersejarah dalam sejarah pengadilan Amerika, mantan presiden Donald John Trump dinyatakan bersalah atas 34 tindak pidana berat, sebuah bukti nyata akan integritas supremasi hukum. Ini adalah keputusan sistem pengadilan Amerika di ruang sidang Manhattan New York, yang mencerminkan bahwa Amerika benar-benar dapat mewujudkan dirinya sebagai negara hukum. Dan keadilan yang telah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat yang telah lama haus akan rasa keadilan, akhirnya terwujud dengan banyak bukti yang kuat.mendukung keputusan tersebut. Ini bukan sekadar rumor atau manuver politik; ini adalah keputusan resmi yang berakar pada prinsip keadilan dan akuntabilitas, tanpa adanya konspirasi atau misinformasi. 

Mantan Presiden Donald Trump dinyatakan bersalah atas 34 tuduhan kejahatan memalsukan catatan bisnis sehubungan dengan pembayaran uang tutup mulut kepada aktor film dewasa Stormy Daniels menjelang akhir kampanye presiden tahun 2016. Tuduhan tersebut berasal dari penyelidikan atas pembayaran yang dilakukan kepada Daniels selama kampanye presiden tahun 2016 Putusan tersebut diambil setelah juri berunding selama dua hari, dan hukuman telah dijadwalkan pada 11 Juli. Trump bisa menghadapi denda, masa percobaan, atau hingga empat tahun penjara. Dakwaan tersebut menuduh bahwa 11 cek dikeluarkan dari Trump Revocable Trust dan rekening bank pribadinya “untuk tujuan palsu” dan merupakan pemalsuan catatan bisnis..

Setelah memeriksa bukti secara menyeluruh, 12 juri mencapai keputusan bulat untuk menghukum Trump. Kesepakatan tegas mereka mencerminkan beratnya dakwaan dan kekuatan kasus penuntutan. Ketika Hakim Merchan memberi mereka kebebasan untuk berbicara di depan umum, para juri muncul sebagai pahlawan yang tenggelam secara diam-diam, mengorbankan privasi dan kehidupan pribadi mereka demi mengejar kebenaran dan keadilan.  Begitu banyak dan lengkapnya bukti dan kesaksian yang membuat bias dan partisan mereka semua hilang, padahal polling sementara ini dan berdasarkan perbedaan vote hanya 8 jutaan berarti komposis 12 juri tersebut afiliasi politiknya berimbang antara pendukung dan lawan Trump. Dan ternyata Hakim Merchan benar benar dapat meyakinkan semua Jury untuk fokus pada bukti dan saksi saja. Dan yang mengejutkan 2 dari 12 Jury tersebut adalah imigran yang belum pernah melihat sistem pengadilan di Amerika. Masuk akal kalau ada 2 imigran diantara para-Jury mengingat New York adalah kota imigran, yang sudah selayaknya merepresntasikan semua kepentingan penduduknya. Disamping pengadilan ini adalah pengadilan New York State, tepatnya di Manhattan County. Bagi masyarakat di Amerika lokalisasi kehidupan adalah prioritas, bukannya tidak memikirkan kebangsaan, melainkan kebangsaan berasal dari state lokal.

Namun, di tengah gaung kemenangan, suara perbedaan pendapat muncul dari kubu pembela. Todd Blanche, pengacara pembela, dengan keras membantah keabsahan bukti, menaruh harapannya pada kesaksian saksi palsu Michael Cohen yang didiskreditkan. Namun, argumennya merugikan dirinya sendiri karena banyaknya bukti dan kesaksian kolaboratif dari Kelly McDugan, Stormy Daniels, David Pecker, dan Hope Hicks. Para saksi dan bukti yang mereka berikan saling menguatkan keabsahan dan legalitas beberapa cek yang ditandatangani oleh Trump sendiri. Kombinasi antara bukti-bukti dan saksi-saksi yang saling menguatkan membuat segala sesuatunya tidak terbantahkan dan sulit untuk dibantah

Dengan ditetapkannya tanggal 13 Juni 2024 sebagai batas waktu akhir untuk menerima atau mengajukan banding atas keputusan tersebut, maka jalan ke depan sudah jelas. Daripada menyerah pada godaan kata-kata kasar dan keluhan di media sosial, fokusnya harus beralih ke pengajuan banding. Memalsukan cerita yang tidak berdasar atau mempromosikan teori konspirasi hanya akan memperkuat keputusan pengadilan dan membuatnya lebih resisten terhadap perubahan.

Pada saat yang genting ini, upaya mencapai keadilan menuntut tekad yang teguh dan komitmen yang teguh terhadap kebenaran. Ketika tenggat waktu semakin dekat, pilihannya menjadi sulit: menerima status quo atau menantangnya untuk mencapai hasil yang adil dan adil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun